Cari Blog Ini

Jumat, 02 Maret 2012

TEORI KONSEP BERUBAH

NAMA    :    KHAIRUDDIN NURSIATI
NIM        :     NH0111187
KELAS    :    A3 – A4 (LOKAL B)

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan mempunyai dua pilihan utama yang berhubungan dengan perubahan, mereka melakukan inovasi dan perubahan atau mereka dapat dirubah oleh suatu keadaan atau sutuasi. Perawat mempunyai keterampilan dalam proses perubahan. Pertama proses keperawatan yaitu merupakan pendekatan dalam penyelesayan masalah yang sistematis dan konsisten dengan perencanaan perubahan. Kedua, perawat diajarkan mendapatkan ilmu dikelas dan mempunyai pengalaman praktek untuk bekerja secara efektif dengan orang lain. Perubahan pelayanan kesehatan / keperawatan merupakan kesatuan yang menyatu dalam perkemangan dan perubahan keperawatan di indoneria. Bahkan adalah suatu yang aneh atau tidak semestinya terjadi, apabila masyarakat umum dan lingkungan terus menerus berubah, sedangkan keperawatan yang merupakan bagian masyarakat tersebut tidak berubah dalam menata kehidupan keprofesiannya. Perubahan adalah cara keperawatan mempertahankan diri sebagai profesi dan berperan aktif dalam menghadapi era kesejagatan(millennium III). Maka keperawatan Indonesia, khususnya masyarakat ilmuwan dan masyarakat profesional keperawatan Indonesia, melihat dan mempertahankan proses profesionalisasi pada era kesejagatan ini bukan sebagai suatu ancaman untuk ditakuti atau dihindari, tetapi merupakan tantangan untuk berupaya lebih keras memacu proses propesionalisasi keperawatan di Indonesia dan mensejajarka diri dengan keperawatan dinegara-negara lain. Mewujudkan keperawatan sebagai profesi diindonesia bukan hanya sekedar perjuangan untuk membela nasib para perawat yang sudah sejak lama kurang menjadi perhatian, namun lebih dari itu, yaitu berupaya untuh memenuhi hak masyarakat dalam mendapatkan asuhan keperawatan yang profesional.
B. RUMUSAN MASALAH
1.    Apa yang dimaksud dengan konsep berubah ?
2.    Sebutkan macam-macam perubahan yang dapat terjadi ?
3.    Apa saja jenis dan bagaimaa proses terjadinya perubahan ?
4.    Sebutkan teori yang dikemukakan para ahli tentang konsep perubahan ?
5.    Sebutkan tingkatan-tingkatan dari konsep berubah ?
6.    Bagaimana respon diri terhadap suatu perubahan ?
7.    Apa yang menjadi motivasi dalam melakukan suatu perubahan?
8.    Apa yang menjadi faktor penghambat perubahan?
9.    Strategi apa saja yang dilakukan untuk membuat suatu perubahan ?
a.    Bagaimanakah perencanaan dan pelaksanaan perubahan?
b.    Apa yang menjadi kunci sukses strategi untuk terjadinya perubahan yang baik?
c.    Sebutkan pedoman yang digunakan untuk mencapai suatu perubahan ?
d.    Bagaimana peran perawat dalam proses perubahan sebagai pembaharuan ?

C. TUJUAN PENULISAN
1.    Untuk mengetahui defenisi dari konsep berubah.
2.    Untuk mengetahui macam-macam perubahan yang dapat terjadi.
3.    Untuk mengetahui jenis dan bagaimaa proses terjadinya perubahan.
4.    Untuk mengetahui teori – teori yang berhubungan dengan konsep berubah.
5.    Untuk mengetahui tingkatan-tingkatan dari konsep berubah.
6.    Untuk mengetahui respon diri terhadap suatu perubahan.
7.    Untuk mengetahui apa saja yang menjadi motivasi dalam melakukan suatu perubahan.
8.    Untuk mengetahui faktor penghambat perubahan.
9.    Untuk mengetahui strategi apa saja yang dilakukan untuk mmbuat suatu perubahan.
10.    Untuk mengetahui bagaimana perencanaan dan pelaksanaan perubahan.
11.    Untuk mengetahui kunci sukses strategi untuk terjadinya perubahan yang baik.
12.    Untuk mengetahui pedoman yang digunakan untuk mencapai suatu perubahan.
13.    Untuk mengetahui peran perawat dalam proses perubahan sebagai pembaharu.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perubahan
Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi statis yang bersifat dinamis, artinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada.
Banyak definisi tentang berubah, dua diantaranya yaitu :
a.    Berubah merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya ( Atkinson,1987)
b.    Berubah merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu atau instuisi ( Brooten, 1987 )
Perubahan bisa terjadi setiap saat dan merupakan proses yang dinamik serta tidak dapat dielakkan. Berubah berarti beranjak dari keadaan yang semula. Tanpa berubah tidak ada pertumbuhan dan tidak ada dorongan. Namun dengan berubah terjadi ketakutan, kebingungan, kegagalan dan kegembiraan. Setiap orang dapat memberikan perubahan pada orang lain. Merubah orang lain bisa bersifat implisit dan eksplisit atau bersifat tertutup dan terbuka. Kenyataan ini penting khususnya dalam kepemimpinan dan manajemen. Pemimpin secara konstan mencoba menggerakkkan sistem dari satu titik ke titik lainnya untuk memecahkan masalah. Maka secara konstan pemimpin mengembangkan strategi untuk merubah orang lain dan memecahkan masalah. Keperawatan yang sedang berada pada proses profesionalisasi terus berusaha membuat atau merencanakan perubahan. Adaptasi terhadap perubahan telah menjadi persyaratan kerja dalam keperawatan. Personal keperawatan bekerja untuk beberapa pimpinan, termasuk klien dan keluarganya, dokter, manajer keperawatan, perawat pengawas dan perawat penanggung jawab yang berbeda dalam tiap ship. Perawat pelaksana menemukan peran bahwa mereka berubah beberapa kali dalam satu hari. Kadang seorang perawat menjadi manajer, kadang menjadi perawat klinik, kadang menjadi konsultan dan selalu dalam peran yang berbeda. Sebagai perawat pelaksana maupun sebagai manajer keperawatan kita perlu membuat perubahan untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Perawat tentu saja berharap perubahan tersebut jangan sampai menimbulkan konflik. Oleh karena itu, sebaiknya perawat perlu mengetahui teori-teori yang mendasari perubahan.
Keperawatan mempunyai dua pilihan utama yang berhubungan dengan perubahan, mereka melakukan inovasi dan perubahan atau mereka dapat dirubah oleh suatu keadaan atau sutuasi. Perawat mempunyai keterampilan dalam proses perubahan. Pertama proses keperawatan yaitu merupakan pendekatan dalam penyelesaian masalah yang sistematis dan konsisten dengan perencanaan perubahan. Kedua, perawat diajarkan mendapatkan ilmu di kelas dan mempunyai pengalaman praktek untuk bekerja secara efektif dengan orang lain.
B. Macam – macam Perubahan
a.  Perubahan ditinjau dari sifat proses:
1.  Perubahan bersifat berkembang
Mengikuti drai proses perkembangan yang ada baik pada individu, kelompok atau masyarakat secara umaum.
2.  Perubahan bersifat spontan
Dapat terjadi karena keadaan memberikan respon tersendiri terhadap kejadian yang bersifat alami yang diluar kehendak manusia yang tidak dapat diramalkan/ diprediksikan sehingga sulit untuk diantisifasi.
3.  Perubahan bersifat direncanakan
Sifat perubahan satu ini dilakukan bagi individu, kelompok atau masyarakat imgin mengadakan perubahan kearah yang lebih maju atau mencapai tingkat perkembangan yang lebih baik dari keadaan yang lebih baik.
b.  Perubahan ditinjau dari sifat keterlibatan
1.  Perubahan partisipatif
•    Melalui penyediaan informasi yang cukup
•    Adanya sikap positif terhadap inovasi
•    Timbulnya komitmen
2.  Perubahan paksaan (coerced change)
•    Melalui perubahan total dari organisasi
•    Memerlukan kekuatan personal (personal power)
1.    Perubahan ditinjau dari sifat pengelolaan
1.  Perubahan berencana
•    Menyesuaikan kegiatan dengan tujuan
•    Dengan titik mula yang jelas dan dipersipkan, sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
1.    Perubahan acak/ kacau
•    Tanpa usaha mempersiapkan titik awal perubahan.
•    Tidak ada usaha mempersipakan kegiatan sesuai dengan tujuan.
C. Jenis dan Proses Perubahan
Perubahan dapat dijabarkan dengan beberapa cara, termasuk perubahan yang direncanakan atau yang tidak direncanakan. Perubahan yang tidak direcanakan adalah perubahan yang terjadi tanpa suatu persiapan, sebaliknya perubahan yang direncanakan adalah peribahan yang direncanakan dan dipiikirkan sebelumnya, terjadinya dalam waktu yang lama, dan termasuk adanya suatu tujuan yang jelas. Perubahan terencana lebih mudah dikelola daripada perubahan yang terjadi pada perkembangan manusia atau tanpa persiapan anat karena suatu ancaman. Untuk alasan tersebut, perawat harus dapat mengelola perubahan.
D. Teori Perubahan
1. Teori kurt lewin
Lewin mengungkapkan bahwa perubahan dapat dibedakan menjadi 3 tahapan :
1.    Pencairan (unfreezing)
Motifasi yang kuat untuk beranjak dari keadaan semula dan berubahnya keseimbangan yang ada. Merasa perlu untuk berubah dan berupaya untuk berubah, menyiapkan diri dan siap untuk berubah dan melakukan perubahan. Masalah biasanya muncul akibat adanya ketidakseimbangan dalam sistem. Tugas perawat pada tahap ini adalah mengidentifikasi masalah dan memilih jalan keluar yang terbaik.
1.    Bergerak (moving)
Bergerak menuju keadaan yang baru atau tidak / tahap perkembangan baru, karena memiliki cukup informasi, serta sikap dan kemampuan untuk berubah, memahami masalah yang dipahami dan mengetahui langkah-langkah penyalasaian yang harus dilakukan, melakukan langkah nyata untuk berubah dalam mencapai tingkat atau tahap baru.
Pada tahap ini perawat berusaha mengumpulkan informasi dan mencari dukungan dari orang-orang yang dapat membantu memecahkan masalah.
1.    Pembekuan (refresing)
Telah mencapai tingkat atau tahap baru, mencapai keseimbangan baru. Tingkat baru yang dicapai harus dijaga untuk tidak mengalami kemunduran atau atau bergerak kembali pada tingkat atau tahap perkembangan semula. Oleh karena itu perlu selalu ada upaya untuk mendapatkan umpan balik, kritik yang konstroktif dalam upaya pembinaan yang terus menerus dan berkelanjutan.
Setelah memiliki dukungan dan alternatif pemecahan masalah perubahan diintegrasikan dan distabilkan sebagai bagian dari sistem nilai yang dianut. Tugas perawat sebagai agen berubah berusaha mengatasi orang-orang yang masih menghambat perubahan.
2. Teori Rogers
Teori Rogers tergantung pada lima faktor yaitu :
1.  Perubahan harus mempunyai keuntungan yang berhubungan
Menjadi lebih baik dari metodeyang sudah ada
2.  Perubahan harus sesuai dengan nilai-nilai yang ada
Tidak bertentangan
3.  Kompleksitas
Ide-ide yang lebih komplek bisa saja lebih baik dari ide yang sederhana asalkan lebih mudah untuk dilaksanakan.
4.  Dapat dibagi
Perubahan dapat dilaksanakan dalam skala yang kecil.
5.  Dapat dikomunikasikan
Semakin mudah perubahan digunakan maka semakin mudah perubahan disebarkan.
Roger menjelaskan 5 tahap dalam perubahan, yaitu : Kesadaran, Keinginan, Evaluasi, Mencoba, Penerimaan.
Roger percaya proses penerimaan terhadap perubahan lebihh komplek dari pada 3 tahap yang dijabarka lawin. Terutana dalam setiap individu yang terlibat dalam proses perubahan dapat menerima atau menolaknya. Meskipun perubahan dapat diterima, mungkin saja suatu saat akan ditolak setelah perubahan tersebut dirasakan sebagai hal yang menghambat keberadaanya.
Roger mengatakan bahwa berubah yang efektif tergantung dari indifidu yang terlibat tertarik dan berupaya untuk sellalu berkembang / maju serta mempunyai suatu komitmen untuk bekerja dan melaksanakannya.
3. Teori Lippitt
Teori ini merupakan pengembangan dari teori Lewin. Lippitt mengungkapkan tujuh hal yang harus diperhatikan seorang manajer dalam sebuah perubahan yaitu :
1.    Mendiagnosis masalah
Mengidentifikasi semua faktor yang mungkin mendukung atau menghambat perubahan.
2.  Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk berubah
Mencoba mencari pemecahan masalah
3.  Mengkaji motivasi dan sumber-sumber agen
Mencari dukungan baik internal maupun eksternal atau secara interpersonal, organisasional maupun berdasarkan pengalaman.
4.  Menyeleksi objektif akhir perubahan
Menyusun semua hasil yang di dapat untuk membuat perencanaan.
5.  Memilih peran yang sesuai untuk agen berubah
Pada tahap ini sering terjadi konflik teruatama yang berhubungan dengan masalah personal.
6.  Mempertahankan perubahan
Perubahan diperluas, mungkin membutuhkan struktur kekuatan untuk mempertahankannya.
7.  Mengakhiri hubungan saling membantu
Perawat sebagai agen berubah, mulai mengundurkan diri dengan harapan orang-orang atau situasi yang diubah sudah dapat mandiri.
4. Teori Havelock
Teori ini merupakan modifikasi dari teori Lewin dengan menekankan perencanaan yang akan mempengaruhi perubahan. Enam tahap sebagai perubahan menurut Havelock.
1)  Membangun suatu hubungan
2)  Mendiagnosis masalah
3)  Mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan
4)  Memilih jalan keluar
5)  Meningkatkan penerimaan
6)  Stabilisasi dan perbaikan diri sendiri.
5. Teori Spradley
Spradley menegaskan bahwa perubahan terencana harus secara konstan dipantau untuk mengembangkan hubungan yang bermanfaat antara agen berubah dan sistem berubah. Berikut adalah langkah dasar dari model Spradley :
1)  Mengenali gejala
2)  Mendiagnosis masalah
3)  Menganalisa jalan keluar
4)  Memilih perubahan
5)  Merencanakan perubahan
6)  Melaksanakan perbahan
7)  Mengevaluasi perubahan
8)  Menstabilkan perubahan.
E. Tingkat Perubahan
Ada empat tingkat perubahan yang perlu diketahui yaitu pengetahuan, sikap, perilaku, individual, dan perilaku kelompok. Setelah suatu masalah dianalisa, tentang kekuatannya, maka pemahaman tentang tingkat-tingkat perubahan dan siklus perubahan akan dapat berguna. Hersey dan Blanchard (1977) menyebutkan dan mendiskusikan empat tingkatan perubahan.
Perubahan peratama dalam pengetahuan cenderung merupakan perubahan yang paling mudah dibuat karena bisa merupakan akibat dari membaca buku, atau mendengarkan dosen. Sedangkan perubahan sikap biasanya digerakkan oleh emosi dengan cara yang positif dan atau negatif. Karenanya perubahan sikap akan lebih sulit dibandingkan dengan perubahan pengetahuan. Tingkat kesulitan berikutnya adalah perilaku individu. Misalnya seorang manajer mungkin saja mengetahui dan mengerti bahwa keperawatan primer jauh lebih baik dibandingkan beberapa model asuhan keperawatan lainnya, tetapi tetap tidak menerapkannya dalam perilakunya karena berbagai alasan, misalnya merasa tidak nyaman dengan perilaku tersebut. Perilaku kelompok merupakan tahap yang paling sulit untuk diubah karena melibatkan banyak orang . Disamping kita harus merubah banyak orang, kita juga harus mencoba mengubah kebiasaan adat istiadat, dan tradisi juga sangat sulit.
Bila kita tinjau dari sikap yang mungkin muncul maka perubahan bisa kita tinjau dari dua sudut pandang yaitu perubahan partisipatif dan perubahan yang diarahkan. Perubahan Partisipatif akan terjadi bila perubahan berlanjut dari masalah pengetahuan ke perilaku kelompok. Pertama-tama anak buah diberikan pengetahuan, dengan maksud mereka akan mengembangkan sikap positif pada subjek. Karena penelitian menduga bahwa orang berperilaku berdasarkan sikap-sikap mereka maka seorang pemimpin akan menginginkan bahwa hal ini memang benar. Sesudah berprilaku dalam cara tertentu maka orang-orang ini menjadi guru dan karenanya mempengaruhi orang lain untuk berperilaku sesuai dengan yang diharapkan. Siklus perubahan partisipatif dapat digunakan oleh pemimpin dengan kekuasaan pribadi dan kebiasaan positif. Perubahan ini bersifat lambat atau secara evolusi, tetapi cenderung tahan lama karena anak buah umumnya menyakini apa yang merekan lakukan. Perubahan yang terjadi tertanam secara instrinsik dan bukan merupakan tuntutan eksterinsik.
Perubahan diarahkan atau paksaan Bertolak belakang dengan perubahan partisifatif, perubahan ini dilakukan dengan menggunakan kekuasaan, posisi dan manajemen yang lebih tinggi memberikan tengatng aarah dan perilaku untuk system dari masalah : aktualnya seluruh organisasi dapat menjadi fokus. Perintah disusun dan anak buah diharapkan untuk memenuhi dan mematuhinya. Harapan mengembangkan sikap positif tentang hal tersebut dan kemudian mendapatkan pengetahuan lebih lanjut. Jenis perubahan ini bersifat berubah-ubah, cenderung menghilang bila manajer tidak konsisten untuk menerapkannya.
F. Respon Terhadap Suatu Perubahan
Bagi sebagian individu perubahan dapat dipandang sebagai suatu motivator dalam meningkatkan prestasi atau penghargaan. Tapi kadang-kadang perubahan juga dipandang sebagai sesuatu yang mengancam keberhasilan seseorang dan hilangnya penghargaan yang selama ini didapat. apakah seseorang memandang perubahan sebagai suatu hal yang penting atau negatif. Umumnya dalam perubahan sering muncul resistensi atau adanya penolakan terhadap perubahan dalam berbagai tingkat dari orang yang mengalami perubahan tersebut.
Menolak perubahan atau mempertahankan status quo ketika berusaha melakukan perubahan, bisa saja terjadi. Karena perubahan bisa merupakan sumber stress. Oleh karenanya timbullah perilaku tersebut. Penolakan sering didasarkan pada ancaman terhadap keamanan dari individu, karena perubahan akan mengubah perilaku yang ada. Jika perubahan menggunakan pendekatan pemecahan masalah maka harus diberitahukan mengenai dampak yang mungkin timbul akibat perubahan.
Faktor-faktor yang akan merangsang penolakan terhadap perubahan misalnya, kebiasaan, kepuasan akan diri sendiri dan ketakutan yang melibatkan ego. Orang-orang biasanya takut berubah karena kurangnya pengetahuan, prasangka yang dihubungkan dengan pengalaman dan paparan dengan orang lain serta ketakutan pada perlunya usaha yang lebih besar untuk menghadapi kesulitan yang lebih tinggi. Perubahan memang menuntut investasi waktu dan usaha untuk belajar kembali. Bila keperawatan yang sekarang berada pada proses profesionalisasi untuk menjadi sebuah profesi yang mandiri takut atau tidak siap dengan perubahan dan dampak yang mungkin ditimbulkannya, bagaimana profesionalisasi itu akan terjadi ? Beberapa contoh ketakutan yang mungkin dialami seseorang dalam suatu perubahan antara lain :
1.  Takut karena tidak tahu
2.  Takut karena kehilangan kemampuan, keterampilan atau keahlian yang terkait dengan pekerjaannya
3.  Takut karena kehilangan kepercayaan / kedudukan
4.  Takut karena kehilangan imbalan
5.  Takut karena kehilangan penghargaan,dukungan dan perhatian orang lain.
G. Motivasi dalam Perubahan
•    Abraham Maslow

1. Fisiologi
2. Aman & keamanan
3. Mencintai/keb. sosial
4. Harga diri
5. Aktualisasi diri
Motivasi dalam perubahan adalah untuk mencapai Kebutuhan Dasar Manusia (KDM).
H. Faktor penghambat Perubahan
Menurut New dan Couillard(1981) faktor penghambat (restraining force) :
1.  Mengancam kepentingan peribadi
2.  Presepsi yang kurang tepat
3.  Reaksi psikologis
4.  Tolleransi untuk berubah rendah
1.    I. Strategi Membuat Perubahan
Ada beberapa strategi untuk memecahkan masalah-masalah dalam perubahan, strategi tersebut antara lain yaitu :
1)  Strategi Persahabatan
Penekanan didasarkan pada kebersamaan dalam kelompok, dengan cara mengenal kelompok, membangun ikatan sosial, diantara anggotanya. Strategi ini cocok diterapkan pada anak buah yang membutuhkan rasa sosial yang tinggi. Model ini cocok diterapkan pada kondisi pertimbangan tinggi dan struktur rendah.
2)  Strategi Politis
Hal ini identik dengan struktur kekuasaan formal dan informal. Setelah struktur ini di identifikasi , baru dilakukan beberapa upaya untuk mempengaruhi mereka yang berada pada kekuasaan. Anggapan dasar strategi ini adalah sesuatu akan dicapai bila orang-orang yang berpengaruh dalam sebuah sistem mau melakukannya.
3)  Strategi Ekonomis
Tekanannya pada bagaimana mengendalikan materi. Dengan sumber daya materi, apaun dan siapapun dapat membeli / menjual. Pelibatan hal ini kedalam kelompok sering didasarkan pada pemilikan atau pengendalian sumber-sumber daya yang dapat di jual.
4)  Strategi Akademis
Strategi ini menekankan pada pengetahuan dan pendalaman pengetahuan yang merupakan pengaruh primer. Anggapan dasarnya adalah logis dan rasional,objektif : bahwa keputusan yang didasarkan pada apa yang dianjurkan oleh penelitian adalah jalan terbaik untuk diikuti. Strategi ini tidak mementingkan emosi. Jika mengusulkan cara maka pemimpin dapat mencari studi penelitian yang mendukung tujuannya.
5)  Strategi Teknis
Metoda ini tepat bagi orang-orang yang mengabaikan subjek-subjek dengan memperhatikan lingkungannya. Ini merupakan salah satu pendekatan sosiologis dengan anggapan dasar bahwa lingkungan disekelilingnya berubah.
6)  Strategi Militer
Metode ini berdasarkan pada kekuatan fisik dan ancaman yang nyata. Posisi/kekuasaan digunakan juga dalam bentuk dan ancaman, bila keinginan pimpinan tidak dipatuhi. Ini merupakan strategi struktur tingkat tinggi.
7)  Strategi Konfrontasi
Pendekatan ini menimbulkan konflik non kekerasan dan non fisik diantara orang. Dengan melakukan ini, seorang pemimpin mendesak orang untuk mendengar dan melihat apa yang terjadi selanjutnya akan terjadi perubahan. Orang sering terbagi kedalam kelompok atau geng sebagai akibat strategi ini. Bila kelompok merasa bahwa mereka tidak akan atau tidak dapat didengar dengan suatu cara, maka strategi ini sering dipilih. Pemogokan kerja adalah salah satu contohnya.
J. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PERUBAHAN
Menurut Kron dalam Kozier (1998) untuk merencanakan dan mengimplementasikan perubahan disarankan 7 (tujuh) pertanyaan yang harus dijawab.
1.  Apa ?
Apa masalah yang spesifik dan perubahan apa yang direncanakan
2.  Mengapa ?
Mengapa perubahan tersebut diperlukan ? Apakah situasi yang baru akan lebih baik ? Apa yang dirubah ? Apa yang di dapat ?
3.  Siapa ?
Siapa yang akan terlibat dan siapa yang menjadi sasaran / target perubahan?
4.  Bagaimana ?
Bagaimana perbahan tersebut dilaksanakan ?
5.  Kapan ?
Rencanakan waktu perencanaan dan pelaksanannya
6.  Dimana ?
Dimana perubahan tersebut akan dilaksanakan ?
7.  Mungkinkah ?
Mungkinkah perubahan tersebut dapat dilaksanakan ? Apakah sumber-sumber yang ada mendukung atau menolak ?
K. Kunci Sukses Strategi Untuk Terjadinya Perubahan Yang Baik: 3m
Keberhasilan perubahan tergantung dari strategi yang diterapkan oleh agen pembaharu. Hal yang paling penting adalah harus ‘MULAI’.
1.  Mulai dari diri sendiri
Perubahan dan pembenahan terhadap diri sendiri,baik sebagai indifidu maupun sebagai profesi merupakan titik sentral yang harus dimulai. Sebagai anggota profesi, perawat tidak akan pernah berubah atau bertamabah baik dalam mencapai suatu tujuan profesionalisme, kalau perawat belum memulai pada diri sendiri. Oleh karena itu selalu introspeksi dan mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan yang ada anak sangat membantu terhadap terlaksananya pengelolaan keperawatan kedepan.
2.  Mulai dari hal-hal yang kecil
Perubahan yang besar yaitu profesionalisme mamager keperawatan Indonesia tidak akan pernah berhasil, kalau tidak dimulai terhadap hal-hal yang kecil. Hal-hal yang kecil yang harus dijaga dan ditanamkan perawat Indonesia adalah menjaga citra keperawatan yang sudahh mulai membaik dihati masyarakat dengan tidak merusaknya sendiri.
3.  Mulailah sekarang, jangan menunnggu-nunggu
Sebagaimana disampaikan oleh nursalam (2000), lebih baik sedikit daripada tidak sama sekali, lebih baik sekarang daripada harus menunggu-nunggu terus. Memanfaatkan kesempatan yang ada merupakan konsep nanajemen keperaatan saat ini dan masa yang akan datang. Kesempatan tidak akan dating dua kali dengan tawaran yang sama.
L. Pedoman Untuk  Pelaksanaan Perubahan
Untuk terlaksananya suatu perubahan maka hal-hal tersebut dibawah ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan.
1.  Keterlibatan
Tidak ada satu orangpun mengetahui semuanya. Oleh karena itu menghargai pengetahuan dan kemamouan orang lain serta melibatkannya dalam perubahan merupakan langkah awal kesuksesan perubahan. Orang akan mau bekerja sama dan memeruma pembaharuan kalau mereka menerima suatu informasi tanpa ancaman dan bermanfaat bagi dirinya.
2.  Motifasi
Orang akan terlibat aktif dalam pembaharuan kalau mereka termotifasi.motivasi tersebut akan timbul jika apa yang sudah dilakukan bermanfaat dan dihargai.
3.  Perencanaan
Perencanaan ini termasuk dimana system tidak bisa berjalan secara efektif, dan perubahan apa yang harus dilaksanakan.
4.  Legitimasi
Setiap perubahan harus mempunyai aspek legal yang jelas, siapa yang melanggar dan dampak apa yang secara administrative harus diterima olehnya.
5.  Pendidikan
Perubahan pada prinsipnya adalah pengulangan belajar atau pengenalan cara baru agar tujuan dapat tercapai.
6.  Manajemen
Sebagai agen pembaharu hrus menjadi model dalam perubahan dengan adanya keseimbangan antara kepemimpinan terhadap orang dan tujuan/pridoksi yang harus dicapai.
7.  Harapan
Berbagai harapan harus ditekankan oleh agen pembaharu: hasil yang berbeda dengan sebelumnya direncanakan terselesaikannya masalah-masalah di institusi, Dan kepercayaan dan reaksi yang positif dari staf.
8.  Asuh (nurturen)
Bombing dan dukungan staf dalam perubahan. Orang memerlukan suatu bimbingan dan perhatian terhadap apa yang telah mereka lakukan termasuk konsultasi terhadap hal-hal yang bersifat pribadi.
9.  Percaya
Kunci utama dalam pelaksanaan perubahan adalah berkembangnya rasa percaya antar tim. Semua yang terlibat harus percaya kepada agen penbaharu dan agen pembaharu juga harus percaya kepada staf yang terlibat dalam perubahan.
M. Perawat Sebagai Pembaharu
Menurut Oslan dalam Kozier (1991) mengatakanp perawat sebagai pembaharu harus menyadari kebutuhan sosial, berorientasi pada masyarakat dan kompeten dalam hubungan interpersonal. Pembaharu juga perlu memahami sikap dan perilakunya, bagaimana ia menjalin kerjasama dengan orang lain dan bagaimana perasaannya terhadap perubahan tersebut.
Maukseh dan Miller dalam Kozier menyebutkan karakteristik seorang pembaharu adalah :
a.  Dapat mengatasi/ menaggung resiko. Hal ini berhubganagn dengan dampak yang mungkin muncul akibat perubahan.
b.  Komitmen akan keberhasilan perubahan. Pembaharu harus menyadari dan menilai kefektifannya
1.    Mempunyai pengetahuan yang luas tentang keperawatan termasuk hasil-hasil riset dan data-data ilmu dasar, menguasai praktik keperawatan dan mempunyai keterampilan teknik dan interpersonal.
Fungsi pembaharu sangat penting dalam memfasilitasi komunikasi yang efektif dalam proses berubah, agar efektif seorang pembaharu sebaiknya :
1.    Mudah ditemui oleh mereka yang terlibat dalam proses berubah
2.    Dapat diercaya oleh mereka yang terlibat
3.    Jujur dan tegas dalam menetapkan tujuan, perencanaan dan dalam mengatasi masalah
4.    Selalu melihat tujuan dengan jelas
5.    Menetapkan tanggung jawab dari mereka yang terlibat
6.    Menjadi pendengar yang baik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
•    Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi statis yang bersifat dinamis, artinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada.
•    Motivasi dalam perubahan adalah untuk mencapai Kebutuhan Dasar Manusia (KDM).
•    Keberhasilan perubahan tergantung dari strategi yang diterapkan oleh agen pembaharu. Hal yang paling penting adalah harus ‘MULAI’ yaitu Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal-hal yang kecil, dan Mulailah sekarang, jangan menunnggu-nunggu.
•    Peranan perawat  dalam proses perubahan yaitu sebagai seorang pembaharu.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami tentang defenisi dari konsep berubah dan mengetahui apa saja yang menjadi motivasi serta faktor terjadinya perubahan dan diharapkan juga bagi pembaca agar dapat mengetahui kunci sukses dalam perubahan. Dan bagi pembaca yang berprofesi sebagai seorang perawat atau tenaga medis lainnya agar dapat mengetahui peranannya dalam proses perubahan yaitu sebagai seorang pembaharu.

DAFTAR PUSTAKA
Swanburg. C. Russell. Alih Bahasa Waluyo. Agung & Asih. Yasmin. (2001). Pengembangan Staf Keperawatan, Suatu Komponen Pengembangan SDM. EGC. Jakarta.
Swanburg. C. Russell. Alih Bahasa Samba.Suharyati. (2000). Pengantar kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Untuk Perawat Klinis. EGC. Jakarta
La Monica L. Elaine. Alih Bahasa Nurachmah. Elly. (1998). Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Pendekatan Berdasarkan Pengalaman. EGC. Jakarta.
Kozier, Fundamental of Nursing. (1991) Concept, Process, and Practice,Addison Wesley,Publishing company,Inc.
Bauer,J.1994.Not what the doctor ordered.Chicago:Probus.
Nasional League for nursing.1994.Nursing Data review.New York :NLN.
Bunner,P.2000.Shaping the future of nursing managemant. Chicago:Probus.
http://dafid-pekajangan.blogspot.com/2008/03/konsep-berubah.html
Fisiologi

BAHAN TUTOR

Bahan Tutorial
Minggu IX
Oleh: chairuddin Nursiati
1.    Buat deskripsi pengaturan dan pengendalian keseimbangan asam basa dalam tubuh!
Jawaban :
Tubuh menggunakan 3 mekanisme untuk mengendalikan keseimbangan asam-basa darah :

1. Kelebihan asam akan dibuang oleh ginjal, sebagian besar dalam bentuk amonia. Ginjal memiliki kemampuan untuk mengubah jumlah asam atau basa yang dibuang, yang biasanya berlangsung selama beberapa hari.

2. Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer) dalam darah sebagai pelindung terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah. Suatu penyangga pH bekerja secara kimiawi untuk meminimalkan perubahan pH suatu larutan. Penyangga pH yang paling penting dalam darah adalah bikarbonat. Bikarbonat (suatu komponen basa) berada dalam kesetimbangan dengan karbondioksida (suatu komponen asam). Jika lebih banyak asam yang masuk ke dalam aliran darah, maka akan dihasilkan lebih banyak bikarbonat dan lebih sedikit karbondioksida. Jika lebih banyak basa yang masuk ke dalam aliran darah, maka akan dihasilkan lebih banyak karbondioksida dan lebih sedikit bikarbonat.

3. Pembuangan karbondioksida. Karbondioksida adalah hasil tambahan penting dari metabolisme oksigen dan terus menerus yang dihasilkan oleh sel. Darah membawa karbondioksida ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida tersebut dikeluarkan (dihembuskan). Pusat pernafasan di otak mengatur jumlah karbondioksida yang dihembuskan dengan mengendalikan kecepatan dan kedalaman pernafasan.
Jika pernafasan meningkat, kadar karbon dioksida darah menurun dan darah menjadi lebih basa. Jika pernafasan menurun, kadar karbondioksida darah meningkat dan darah menjadi lebih asam. Dengan mengatur kecepatan dan kedalaman pernafasan, maka pusat pernafasan dan paru-paru mampu mengatur pH darah menit demi menit.

2.    Diskusikan dampak dari gangguan keseimbangan asam basa dalam tubuh!
Jawaban :
Adanya kelainan pada satu atau lebih mekanisme pengendalian ph tersebut, bisa menyebabkan salah satu dari 2 kelainan utama dalam keseimbangan asam basa, yaitu asidosis atau alkalosis.
Asidosis adalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung asam (atau terlalu sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan menurunnya pH darah.
Alkalosis adalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung basa (atau terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.
Asidosis dan alkalosis bukan merupakan suatu penyakit tetapi lebih merupakan suatu akibat dari sejumlah penyakit.
Terjadinya asidosis dan alkalosis merupakan petunjuk penting dari adanya masalah metabolisme yang serius.
Asidosis dan alkalosis dikelompokkan menjadi metabolik atau respiratorik, tergantung kepada penyebab utamanya.
Asidosis metabolik dan alkalosis metabolik disebabkan oleh ketidakseimbangan dalam pembentukan dan pembuangan asam atau basa oleh ginjal.
Asidosis respiratorik atau alkalosis respiratorik terutama disebabkan oleh penyakit paru-paru atau kelainan pernafasan.
3.    Diskusikan tentang Asidosis Metabolik, Alkalosis Metabolik, Asidosis Respiratorik, Alkalosis Respiratorik dan penyebabnya!
Jawaban :
Asidosis Metabolik
Definisi
Asidosis metabolik adalah keasaman darah yang berlebihan, yang ditandai dengan rendahnya kadar bikarbonat dalam darah. Bila peningkatan keasaman melampaui sistem penyangga pH, darah akan benar-benar menjadi asam.
Seiring dengan menurunnya pH darah, pernafasan menjadi lebih dalam dan lebih cepat sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara menurunkan jumlah karbon dioksida. Pada akhirnya, ginjal juga berusaha mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan lebih banyak asam dalam air kemih. Tetapi kedua mekanisme tersebut bisa terlampaui jika tubuh terus menerus menghasilkan terlalu banyak asam, sehingga terjadi asidosis berat dan berakhir dengan keadaan koma.
Penyebab
Penyebab asidosis metabolik dapat dikelompokkan kedalam 3 kelompok utama:
1. Jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat jika mengkonsumsi suatu asam atau suatu bahan yang diubah menjadi asam. Sebagian besar bahan yang menyebabkan asidosis bila dimakan dianggap beracun. Contohnya adalah metanol (alkohol kayu) dan zat anti beku (etilen glikol). Overdosis aspirin pun dapat menyebabkan asidosis metabolik.
2. Tubuh dapat menghasilkan asam yang lebih banyak melalui metabolisme.
Tubuh dapat menghasilkan asam yang berlebihan sebagai suatu akibat dari beberapa penyakit; salah satu diantaranya adalah diabetes melitus tipe I. Jika diabetes tidak terkendali dengan baik, tubuh akan memecah lemak dan menghasilkan asam yang disebut keton. Asam yang berlebihan juga ditemukan pada syok stadium lanjut, dimana asam laktat dibentuk dari metabolisme gula.
3. Asidosis metabolik bisa terjadi jika ginjal tidak mampu untuk membuang asam dalam jumlah yang semestinya. Bahkan jumlah asam yang normalpun bisa menyebabkan asidosis jika ginjal tidak berfungsi secara normal. Kelainan fungsi ginjal ini dikenal sebagai asidosis tubulus renalis, yang bisa terjadi pada penderita gagal ginjal atau penderita kelainan yang mempengaruhi kemampuan ginjal untuk membuang asam.
Penyebab utama dari asidosis metabolik:
 Gagal ginjal
 Asidosis tubulus renalis (kelainan bentuk ginjal)
 Ketoasidosis diabetikum
 Asidosis laktat (bertambahnya asam laktat)
 Bahan beracun seperti etilen glikol, overdosis salisilat, metanol, paraldehid, asetazolamid atau amonium klorida
 Kehilangan basa (misalnya bikarbonat) melalui saluran pencernaan karena diare, ileostomi atau kolostomi.
Asidosis Respiratorik
Definisi
Asidosis Respiratorik adalah keasaman darah yang berlebihan karena penumpukan karbondioksida dalam darah sebagai akibat dari fungsi paru-paru yang buruk atau pernafasan yang lambat.
Kecepatan dan kedalaman pernafasan mengendalikan jumlah karbondioksida dalam darah.
Dalam keadaan normal, jika terkumpul karbondioksida, pH darah akan turun dan darah menjadi asam.
Tingginya kadar karbondioksida dalam darah merangsang otak yang mengatur pernafasan, sehingga pernafasan menjadi lebih cepat dan lebih dalam.

Penyebab
Asidosis respiratorik terjadi jika paru-paru tidak dapat mengeluarkan karbondioksida secara adekuat.
Hal ini dapat terjadi pada penyakit-penyakit berat yang mempengaruhi paru-paru, seperti:
- Emfisema
- Bronkitis kronis
- Pneumonia berat
- Edema pulmoner
- Asma.
Asidosis respiratorik dapat juga terjadi bila penyakit-penyakit dari saraf atau otot dada menyebabkan gangguan terhadap mekanisme pernafasan.
Selain itu, seseorang dapat mengalami asidosis respiratorik akibat narkotika dan obat tidur yang kuat, yang menekan pernafasan.


Alkalosis Respiratorik
Defenisi :
Alkalosis Respiratorik adalah suatu keadaan dimana darah menjadi basa karena pernafasan yang cepat dan dalam, sehingga menyebabkan kadar karbondioksida dalam darah menjadi rendah.
Penyebab :
Pernafasan yang cepat dan dalam disebut hiperventilasi, yang menyebabkan terlalu banyaknya jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah. Penyebab hiperventilasi yang paling sering ditemukan adalah kecemasan. Penyebab lain dari alkalosis respiratorik adalah:
- rasa nyeri
- sirosis hati
- kadar oksigen darah yang rendah
- demam
- overdosis aspirin.
Alkalosis Metabolik
    Defenisi
Alkalosis Metabolik adalah suatu keadaan dimana darah dalam keadaan basa karena tingginya kadar bikarbonat.
Penyebab
Alkalosis metabolik terjadi jika tubuh kehilangan terlalu banyak asam.
Sebagai contoh adalah kehilangan sejumlah asam lambung selama periode muntah yang berkepanjangan atau bila asam lambung disedot dengan selang lambung (seperti yang kadang-kadang dilakukan di rumah sakit, terutama setelah pembedahan perut).
Pada kasus yang jarang, alkalosis metabolik terjadi pada seseorang yang mengkonsumsi terlalu banyak basa dari bahan-bahan seperti soda bikarbonat.
Selain itu, alkalosis metabolik dapat terjadi bila kehilangan natrium atau kalium dalam jumlah yang banyak mempengaruhi kemampuan ginjal dalam mengendalikan keseimbangan asam basa darah.
Penyebab utama alkalosis metabolik:
Penggunaan diuretik (tiazid, furosemid, asam etakrinat)
Kehilangan asam karena muntah atau pengosongan lambung
Kelenjar adrenal yang terlalu aktif (sindroma Cushing atau akibat penggunaan kortikosteroid).

4.    Diskusikan tentang gangguan primer dan kompensasi dari ketidakseimbangan asam basa!
Jawaban :
    Gangguan Primer                Kompensasi
    Asidosis Metabolik
    Penurunan (HCO3)                Penurunan pCO2
        1 mEq/L                1.25 mmHg
    Alkalosis Metabolik
    Kenaikan  (HCO3)                Kenaikan pCO2
        1 mEq/L                0.7 mmHg
    Asidosis Respiratorik
    Kenaikan (pCO2)                Kenaikan (HCO3)
    Akut : 10 mmHg                1 mEq/L
    Kronik: 10 mmHg                3.5 mEq/L
    Alkalosis Respiratorik
    Penurunan  (pCO2)                Penurunan (HCO3)
    Akut    : 10 mmHg                2 mEq/L
    Kronik : 10 mmHg                4 mEq/L
5.    Diskusikan tentang tindakan Independen seorang perawat, yang dapat dilakukan pada pasien gangguan keseimbangan asam basa!
Jawaban :

A.    Asidosis Metabolik                                                                                                  1. Tindakan Independen
• Monitor tekanan darah, frekwensi nadi / ritme
• Kaji tingkat kesadaran dan catat perubahan progresif, kondisi neuromuskuler misalnya : kekuatan, tonus otot, pergerakan.
• Bila terjadi koma, lakukan : tempat tidur direndahkan, gunakan penghalang tempat tidur, observasi yang sering.
• Observasi respirasi mengenai jumlah dan kedalamannya.
• Kaji temperatur kulit : warna dan perfusi jaringan
• Auskultasi bunyi bising usus
• Monitor intake dan out put serta berat badan setiap hari
• Tes atau monitor PH urine
• Jaga kebersihan mulut dengan kumur cairan sodium bikarbona, lemon atau boraks gliserin

B.    Alkalosis Metabolik
1. Tindakan Independen
• Monitor jumlah pernafasan, ritme dan kedalamannya
• Monitor jumlah nadi dan ritmenya
• Monitor intake dan out put serta berat badan tiap hari
• Batasi intake oral dan kurangi stimulus lingkungan, lakukan suction secara intermiten bila terpasang NGT, irigasi/bilas lambung dengan cairan isotonik
• Anjurkan intak cairan dan makanan tinggi potasium dan kalsium sedapat mungkin (tergantung pada tingkat kalsium dan potasium dalam darah), contohnya : buah anggur dan buah apel, pisang, Cauli flower (kembang kol), buah kering (manisan), kolang-kaling, biji gandum.
• Lanjutkan pemberian terapi diuretik secara teratur, contoh lasik, etherynic acid.
• Instruksikan pasien untuk mencegah hilangnya, sejumlah bikarbonat (anjurkan pasien untuk minum susu)

C.    Asidosis Respiratori
1. Tindakan Independen
• Monitor jumlah pernafasan, kedalaman dan kesulitan pasien bernafas (cuping hidung)
• Auskultasi suara nafas
• Kaji penurunan tingkat kesadaran
• Monitor denyut nadi dan ritmenya
• Catat warna kulit dan kelembabannya
• Anurkan pasien untuk batuk dan nafas dalam, tempatkan pada posisi semifowler, lakukan suction jika perlu, berikan nafas tambahan/oksigen sesuai indikasi

D.    Alkalosis Respiratori
1. Tindakan Independen
• Monitor jumlah pernafasan, kedalaman dan usahanya/kesulitan pasien bernafas (cuping hidung dll)
• Pastikan penyebab hiperventilasi jika mungkin seperti kecemasan, nyeri
• kaji tingkat kesadaran dan catat status neuromuskuler
• Ajarkan pasien cara bernafas yang benar dan bantu pasien jika mengguanakan alat bantu pernafasan, misalnya masker
• Bantu Pasien untuk bersikap tenang
• Berikan pengaman bila perlu, misal tempat tidur direndahkan, penghalang tempat tidur dan observasi yang sering


Bahan Tutorial
Minggu IX
(Dosen : H. Arham Alam, S. Kep, Ns)
Tugas Mahasiswa :

1.    Buat deskripsi pengaturan dan pengendalian keseimbangan asam basa dalam tubuh !
2.    Diskusikan dampak dari gangguan keseimbangan asam basa dalam tubuh!
3.    Diskusikan tentang Asidosis Metabolik, Alkalosis Metabolik, Asidosis Respiratorik, Alkalosis Respiratorik dan penyebabnya!
4.    Diskusikan tentang gangguan primer dan kompensasi dari ketidakseimbangan asam basa!
5.    Diskusikan tentang tindakan Independen seorang perawat, yang dapat dilakukan pada pasien gangguan keseimbangan asam basa!






BAHAHN TUTOR

TUTORIAL MINGGU VI
Cardiovasculer System.
1.    Diskusikan perbedaan sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal?
•    Sirkulasi pulmonal
-    Mulai dari ventrikel kanan, ke arteri pulmonalis, arteri  besar  dan  kecil, kapiler, vena kecil, vena pulmonalis dan  akhirnya kembali ke atrium kiri.
-    Hanya mengalirkan darah ke paru
-    Hanya berfungsi untuk paru
-    Mempunyai tekanan permulaan yang rendah
-    Hanya sedikit mengalami tahanan
•    Sirkulasi sistemis
-    Mulai  dari  ventrikel  kiri ke aorta,  arteri  besar,  arteri   kecil,  arteriole, kapiler,   vena kecil, vena  besar, vena  cava superior dan inferior, dan akhirnya kembali ke atrium kanan.
-    Mengalirkan darah ke berbagi organ
-    Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda
-    Memerlukan tekanan permulaan yang besar
-    Banyak mengalami tahanan
2.    Jelaskan jenis-jenis bunyi pada jantung?
a.    Bunyi jantung 1
-    S1 terjadi akibat penutupan katup mitral dan trikuspidal
-    Lamanya berkisar 0.14 detik
-    Intensitasnya ditentukan oleh kekuatan kontraksi ventrikel  dan jarak antara daun katup
-    Paling jelas terdengar pada puncak jantung
b.    Bunyi jantung 2
-    S2 terjadi akibat penutupan katup aorta dan pulmonal
-    Lamanya berkisar 0.11 detik dan frekwensinya lebih tinggi dari S1
-    Intensitasnya dipengaruhi oleh kecepatan penutupan katup semilunar
-    S2 akibat penutupan katup pulmonal paling jelas terdengar pada RSI 2 sebelah kiri tulang dada, S2 akibat penutupan katup aorta pada RSI 2 sebelah kanan tulang dada
c.    Bunyi jantung 3
-    S3 terjadi akibat masuknya darah dari atrium ke ventrikel
-    Terdengar sebagai suara yang bergemuruh dengan frekwensi rendah
-    Intensitasnya ditentukan oleh kecepatan pengisian ventrikel
-    Terdengar paling jelas pada puncak jantung
d.    Bunyi jantung 4
-    S4 terjadi akibat  kontraksi atrium atau pengisian ventrikel yang cepat
-    Frekwensinya sangat rendah
-    Intensitasnya ditentukan oleh kecepatan pengisian ventrikel dan kekuatan kontraksi atrium
3.    Jelaskan mengapa tebal dinding ventrikel kiri dan ventrikel kanan tidak sama?
Ketebalan dinding ventrikel kanan hanya sepertiga dari ketebalan diding ventrikel kiri. Perbedaan ukuran ini mencerminkan fungsi pemompaan masing-masing ventrikel pada sistem sirkulasi. Ventrikel kanan  memompa darah ke sirkuit paru yang beresistensi lebih rendah dan bertekanan lebih rendah. Beban kerja ventrikel kiri jauh lebih besar daripada beban kerja ventrikel kanan karena ventrikel kiri harus menghasilkan tekanan sekitar 5 kali lipat untuk mengatasi resistensi sirkulasi sistemik yang tinggi.

4.    Jelaskan defenisi dari stroke volume dan cardiac output (CO)?
Cardiac output adalah jumlah darah yang dipompa ventrikel ke dalam aorta oleh jantung setiap menit. Pada laki-laki dewasa sekitar 5,6 liter pada saat istirahat. Dan pada wanita dikurangi sekitar 10-20%nya.
Stroke volume adalah volume darah yang dipompa jantung setiap satu kali denyut jantung. Biasanya sekitar 70 ml setiap kali denyutan.
5.    Jelaskan pengertian syok dan jenis-jenis syok?
Syok dapat didefinisikan sebagai gangguan sistem sirkulasi yang menyebabkan tidak adekuatnya perfusi dan oksigenasi jaringan. Bahaya syok adalah tidak adekuatnya perfusi ke jaringan atau tidak adekuatnya aliran darah ke jaringan. Jaringan akan kekurangan oksigen dan bisa cedera.
Jenis syok dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a.    Syok kardiogenik (kegagalan kerja jantungnya sendiri): (a) Penyakit jantung iskemik, seperti infark; (b) Obat-obat yang mendepresi jantung; dan (c) Gangguan irama jantung.
b.    Syok hipovolemik (berkurangnya volume sirkulasi darah): (a) Kehilangan darah, misalnya perdarahan; (b) Kehilangan plasma, misalnya luka bakar; dan (c) Dehidrasi: cairan yang masuk kurang (misalnya puasa lama), cairan keluar yang banyak (misalnya diare, muntah-muntah, fistula, obstruksi usus dengan penumpukan cairan di lumen usus).
c.    Syok obstruktif (gangguan kontraksi jantung akibat di luar jantung): (a) Tamponade jantung; (b) Pneumotorak; dan (c) Emboli paru.
d.    Syok distributif (berkurangnya tahanan pembuluh darah perifer): (a) Syok neurogenik; (b) Cedera medula spinalis atau batang otak; (c) Syok anafilaksis; (d) Obat-obatan; (e) Syok septik; serta (f) Kombinasi, misalnya pada sepsis bisa gagal jantung, hipovolemia, dan rendahnya tahanan pembuluh darah perifer.

Silahkan membaca referensi tambahan untuk menambah pemahaman terhadap materi tutor ini.

BAHAN TOTOR

TUTORIAL MINGGU XI
OLEH: CHAIRUDDIN NURSIATI

1.    Diskusikan tentang zat makanan makro dan mikronutrien
Jawaban :
Zat makanan dapat dikatakan sebagai bahan-bahan penting berupa nutrisi dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Terdapat enam kelompok nutrisi penting dalam makanan, yaitu karbohidrat, lemak, protein, air, mineral, dan vitamin. Secara garis besar, zat makanan dibagi menjadi dua, yaitu zat makanan yang dibutuhkan dalam jumlah besar (nutrisi makro) dan zat makanan yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit (nutrisi mikro).
Zat makanan merupakan bahan-bahan pembangun makanan yang biasa dikonsumsi. Dalam takaran yang seimbang, zat makanan tersebut akan membantu perkembangan dan pertumbuhan tubuh, mengganti sel-sel yang rusak, sebagai sumber energi (tenaga), serta sebagai cadangan makanan yang disimpan dalam tubuh kita.
Sementara itu, dalam takaran berlebih, zat makanan akan mengakibatkan gangguan pada tubuh, di antaranya berupa kegemukan atau gangguan jantung akibat tekanan darah tinggi. Oleh sebab itu, selain keseimbangan asupan zat makanan, kita sebaiknya melakukan olah raga teratur agar kesehatan tubuh tetap terjaga dengan membuang energi dari kelebihan zat makanan yang tertimbun.
Makanan bergizi yaitu makanan yang di dalamnya terdapat zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Berikut zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh.
•    Karbohidrat, berperan sebagai sumber tenaga.
•    Lemak, berperan sebagai sumber energi cadangan.
•    Protein, berguna untuk pertumbuhan, perkembangan, dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak.
•    Mineral, bekerja sebagai zat pengatur proses-proses di dalam tubuh. Mineral-mineral yang diperlukan tubuh, yaitu yodium (mencegah penyakit gondok), zat besi (membentuk sel-sel darahmerah dan mencegah anemia), dan kalsium (pembentuk tulang dan gigi).
•    Vitamin, berperan untuk menjaga ksehatan (pengatur danpelindung tubuh). Vitamin-vitamin yang dibutuhkan tubuh yaitu Vitamin A, Vitamin B, Vitamin C, Vitamin D, Vitamin E, dan Vitamin K.
•    Air di dalam tubuh bekerja melarutkan zat-zat makanan, melancarkan pencernaan serta mengatur suhu tubuh.
Zat Makanan - Nutrisi Makro
Nutrisi makro adalah zat makanan penting yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah banyak. Biasanya, merupakan zat makanan utama yang dikonsumsi sehari-hari. Jenis nutrisi makro, selain air, merupakan segala bentuk makanan yang mengandung struktur materi sebagai sumber energi atau tenaga untuk menyokong kehidupan
Struktur materi tersebut terdiri atas asam amino yang merupakan zat penting pembangun protein serta lipida yang merupakan zat penting untuk pembangun sel-sel tubuh.
Nutrisi makro terdiri atas zat makanan berikut ini.
•    Karbohidrat. Zat makanan ini dapat ditemukan dalam makanan yang mengandung zat tepung, gula, atau makanan berserat. Contohnya, roti, mie, nasi, makanan yang berasal dari biji-bijian.
•    Lemak. Zat makanan yang mengandung asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan tak jenuh. Asam lemak tak jenuh akan lebih mudah terurai dalam tubuh sehingga tidak mengakibatkan penumpukan atau penggumpalan dalam pembuluh darah. Sementara asam lemak jenuh, berlaku sebaliknya sehingga asam lemak tak jenuh dapat dikatakan jauh lebih sehat daripada asam lemak jenuh. Contoh lemak jenuh terdapat pada minyak nabati, sedangkan lemak tak jenuh terdapat pada lemak yang terdapat dalam daging-dagingan serta olahannya, seperti butter.
•    Protein. Jenis makanan yang mengandung asam amino. Banyak terdapat pada jenis makanan daging-dagingan, kacang-kacangan, beragam produk kedelai, telur, serta beragam produk susu dan olahannya, seperti keju dan es krim.
•    Air. Bahan penting dalam sistem pencernaan tubuh manusia, sebagai penyeimbang dan pelarut. Kita dianjurkan minum 2,5 liter air per hari. Dalam takaran normal, 20 persen air yang diperoleh tubuh berasal dari makanan. Sisanya berasal dari air yang biasa kita minum
Sebagai sumber tenaga, zat makanan berupa karbohidrat dan protein menghasilkan energi sekitar 4 kilokalori per gram jika kedua jenis makanan tersebut dikonsumsi sehari-hari. Energi yang dihasilkan juga dapat bergantung pada fungsi pencernaan tubuh, seberapa besar kemampuan tubuh menyerap makanan, berbeda pada setiap orang.
Unsur-unsur alam yang membangun nutrisi makro, terutama pada karbohidrat dan lemak, terdiri atas karbon, hidrogen, dan oksigen, sehingga membentuk molekul gula. Molekul-molekul gula dalam tubuh dapat berbentuk glukosa, fruktosa, atau galaktosa.
Secara umum, molekul gula dalam tubuh disebut sakarida, meliputi monosakarida (rangkaian molekul gula sederhana) atau polisakarida (rangkaian molekul gula yang lebih kompleks). Contoh monosakarida adalah glukosa, fruktosa, atau galaktosa, sedangkan contoh polisakarida adalah zat tepung yang terdapat dalam karbohidrat.
Zat Makanan - Nutrisi Mikro
Nutrisi mikro adalah zat makanan penting yang dibutuhkan tubuh hanya dalam jumlah sedikit, dapat berupa makanan tambahan yang dikonsumsi sehari-hari. Nutrisi mikro tersebut terdiri atas zat makanan berikut ini.
•    Mineral. Zat makanan yang diperlukan tubuh, selain zat makanan yang mengandung unsur karbon, oksigen, dan hidrogen. Contohnya, makanan yang mengandung kalsium, klor, fosfor, sodium, yodium, potasium dan belerang. Seperti, garam (sodium), pisang (potasium), atau susu (kalsium).
•    Vitamin. Zat makanan ini dibutuhkan tubuh dalam porsi sedikit. Meskipun begitu, kekurangan zat makanan berupa vitamin akan mengganggu keseimbangan tubuh sehingga tubuh dapat menderita sariawan, osteoporosis. Bahkan, penuaan dini. Jenis vitamin terdiri atas vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan vitamin C), serta vitamin yang dapat larut dalam lemak (vitamin A dan vitamin D). Jenis-jenis makanan yang mengandung vitamin biasanya terdapat pada buah-buahan dan sayuran segar.
•    Antioksidan. Zat makanan yang dapat menetralkan produksi radikal bebas dalam tubuh. Antioksidan dapat berasal dari zat makanan yang mengandung vitamin C (berbagai jenis buah-buahan) ataupun mengandung betakaroten (seperti wortel).
2.    Jelaskan apa fungsi dari zat gizi ?
Jawaban
a.    Memberi energi (zat pembakar): Karbohidrat, lemak dan protein, merupakan ikatan organik yang mengandung karbon yang dapat dibakar dan dibutuhkan tubuh untuk melakukan kegiatan/ aktivitas.
b.    Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (zat pembangun) – Protein, mineral dan air, diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara dan menganti sel yang rusak.
c.    Mengatur proses tubuh (zat pengatur) – Protein, mineral, air dan vitamin. Protein bertujuan mengatur keseimbangan air di dalam sel, bertindak sebagai buffer dalam upaya memelihara netralitas tubuh dan membentuk antibodi sebagai penangkal organisme yang bersifat infektil dan bahan-bahan asing yang dapat masuk ke dalam tubuh. Mineral dan vitamin sebagai pengatur dalam proses-proses oksidasi, fungsi normal sarafdan otot serta banyak proses lain yang terjadi dalam tubuh, seperti dalam darah, cairan pencernaan, jaringan, mengatur suhu tubuh, peredaran darah, pembuangan sisa-sisa/ ekskresi dan lain-lain proses tubuh
3.    Diskusikan tentang metabolisme karbohidrat, protein dan lemak?
Jawaban :
Metabolisme zat makanan
Makanan adalah salah satu kebutuhan esensial tubuh. Substansi yang dapat berfungsi sebagai makanan untuk tubuh adalah substansi yang digunakan sebagai bahan untuk pembakaran, pembangun untuk memperbaiki jaringan yang rusak dan pertumbuhan jaringan
Metabolisme karbohidrat
Sebagai hasil pencernaan dan absorpsi gula dan zat tepung yang ada dalam darah berupa glukosa. Jumlah gula dalam darah normal 100 mg glukosa dalam 1 cc darah.
    Penyimpanan glukosa dalam tubuh terjadi pada hati, otot dan tulang dalam bentuk glikogen. Glikogen dalam otot digunakan untuk aktivitas otot dan diganti kembali dengan glukosa darah menurut kebutuhan. Glukosa paling mudah dicerna dan diasimilasikan untuk makanan tambahan pengganti karbohidrat, protein dan lemak. Amilase mengubah semua zat tepung menjadi maltosa. Pemecahan akhir pada maltosa menjadi berbagai monosakarida yang terdiri dari selulosa, glukosa dan galaktosa.
Metabolisme lemak
Lemak yang tidak segera diperlukan setelah absorpsi disimpan oleh tubuh dalam jaringan adiposa. Bila diperlukan, lemak dikeluarkan dari tempat penyimpanan dalam hati di ubah menjadi gliserol dan asam lemak, bentuk yang paling mudah dapat digunakan dalam tubuh. Bila lemak telah dimetabolisme di hati maka akan terdapat ampas berupa zat keton yang hanya terbatas penggunaannya. Kalau banyak dihasilkan di hati maka akan menjadi kalori dalam darah, hal ini terjadi waktu kelaparan karena tubuh tidak mempunyai sesuatu untuk digunakan selain dari lemak di dalam jaringan adiposa.
Metabolisme protein
Sejumlah besar asam amino dibentuk sebagai hasil pemecahan protein. Bila berisi kelebihan protein maka kelebihan asam amino pada metabolisme dalam hati untuk mengeluarkan nitrogen, karbon, hidrogen dan oksigen dapat digunakan untuk memproduksi panas dan energi. Protein yang tidak mencukupi, seperti pada kelaparan, bukan saja simpanan karbohidrat dan lemak akan dipakai habis tetapi juga kehilangan protein tubuh yang menimbulkan pengecilan otot, misalnya penderita kwashiokor.
    Hati memecah asam amino, dari proses ini dibentuk urea bersenyawa, dengan karbon dibebaskan untuk oksidasi. Produksi buangan hasil metabolisme protein didalam jaringan adalah urea, asam urat dan kreatinin, bahan ini dieksresikan di dalam urine. Protein tidak ditimbun di dalam tetapi kelebihannya disekresi terutama dalam urine
4.    Diskusikan pengendalian proses metabolisme dalam tubuh?
Jawaban:
Mekanisme pengendalian berfungsi untuk memastikan bahwa setiap sel tidak hanya berfungsi sebagai unit saja melainkan juga sebagai bagian dari sebuah organisasi tubuh.
Dua pengendalian yang penting:
1.    Sistem persyarafan pusat tak sadar, apabila sekelompok otot tidak dipersyarafi maka akan terlihat kelumpuhan pada anak, otot yang mengecil dan bagian itu berhenti berfungsi dan akibatnya pertumbuhan terhambat
2.    Organ endokrin, menghasilkan zat yang bersifat kimiawi yang memelihara kesehatan tubuh menimbulkan aktivitas metabolisme berkurang. Sebaliknya sekresi diperbesar, metabolisme berjalan dengan kesehatan tinggi.

5.    Mengapa ada orang yang meskipun makannya banyak tapi tubuhnya tetap saja langsing?
Jawaban:  Setiap orang memiliki sistem metabolisme yang berbeda. Nah, orang - orang dengan tipe ‘susah gemuk’ seperti itu memiliki kecepatan metabolisme yang tinggi sehingga mereka mampu membakar kalori lebih cepat dari standar normalnya. Cepat atau tidaknya sistem metabolisme tiap orang tergantung dari hormon dan faktor genetik

6.    Jelaskan tentang faktor yang mempengaruhi BMR (Basal Metabolic Rate)
Jawaban :
Metabolisme basal diartikan sebagai sejumlah energi yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai proses vital ketika tubuh tengah beristirahat
Basal metabolisme rate merupakan pengekspresian sejumlah kalori (kilo kalori) yang dikeluarkan oleh tubuh permeter persegi luas permukaan tubuh setiap jam (kal/jam/m2)
BMR dipengaruhi oleh beberapa faktor:
a.    Jaringan aktif di dalam tubuh: Otot dan kelenjar adalah jaringan aktif sedang tulang dan lemak merupakan jaringan tidak aktif. Jalannya metabolisme di dalam jaringan aktif lebih cepat dari jaringan tak aktif. Oleh karena itu otot dan kelenjar lebih banyak memerlukan enegi dalam melakukan fungsinya.
b.    Besarnya dan luas permukaan tubuh: Orang yang tubuhnya besar dan badannya berat mempunyai jaringan aktif dan luas badan lebih banyak dibanding orang tubuhnya kecil dan ringan
c.    Komposisi tubuh : Orang yang mempunyai tulang besar dan gemuk karena lemak
d.    Jenis kelamin : Wanita mempunyai energi vesar 10 % lebih rendah drpd laki-laki
e.    Umur : Intensitas kerja. Internal orang muda lebih besar dari pada orang tua. Penelitian Harris dan Benedict menunjukkan laki-laki dewasa tiap umur bertambah 1thn energi basal metabolisme turun 7 – 15 kal perhari dan wanita 2-3 kal
f.    Sekresi hormon : Hormon tiroksin mempunyai efek mempercepat proses oksidasi dalam tubuh. Sekresi hormon tiroksin yang berlebihan mengakibatkan BMR meningkat sampai 75% dan sebaliknya apabila menurun BMR turun smpai 30%
g.    Tidur : Pada waktu berbaring keadaan tonus otot lebih tinggi daripda waktu tidur. Dalam keadaan berbaring kerja internal dalam tubuh berjalan lebih cepat dari berbaring pada saat tidur. Umumnya orang dewasa BMR waktu tidur 10% lebih rendah.
h.    Tonus otot : Otak tidak pernah berhenti bekerja oleh karena itu selalu memerlukan energi
i.    Keadaan emosi dan mental : Perasaan takut, marah, gembira, kaget dsb menyebabkan tonus lebih tinggi sebagai keperluan energipun lebih banyak. Pengaruh kegiatan mental dapat menaikkan energi basal ke besar 4 %
j.    Pengaruh kehamilan : Wanita hamil rata-rata energi basal menjadi 4 % lebih tinggi drpd wktu tdk hamil
k.    Pengaruh penyakit : Tiap kenaikan 1°C meningkat energi 13%

7.    Buat diagnosa keperawatan dan intervensi masalah gangguan kebutuhan nutrisi
Jawaban :
    Perubahan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh b/d asupan nutrisi tidak adekuat, peningkatan metabolism tubuh, peningkatan kehilangan nutrisi
Tujuan : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam.
Kriteria hasil :
a.    BB dalam batas normal
b.    Conjunctiva tidak enemis
c.    TTV dalam batas normal
d.    Hasil Lab. Darah serum albumin dalam batas normal
Intervensi Keperawatan :
a.    Observasi TTV
b.    Timbang BB klien setiap hari, dan identifitasi BB normal klien
c.    Berikan makanan dalam kondisi hangat
d.    Berikan makanan dengan frekuensi sering dalam porsi sedikit
e.    Bantu klien makan diatas tempat tidur
f.    Berikan makanan melalui selang lambung (NGT) bila tidak dapat melalui oral
g.    Kolaborasi program diet makanan klien dengan TIM kesehatan lainnya.
h.    Kolaborasi pemberian terapi total parenteral nutrition
    Perubahan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh b/d asupan nutrisi berlebihan, kebutuhan nutrisi yang meningkat
Tujuan: Prubahan nutrisi lebih dari keb. tubuh teratasi stlah dilakukan tindakn kep. slma 7x24 jam.
Kriteria hasil :
a.    Peningkatan aktivitas dengan penurunan berat badan
b.    Penurunan berat badan
Intervensi Keperawatan :
a.    Bantu klien menetapkan tujuan yang realistis dengan menurunkan asupan oral 500 kalori akan menurunkan berat badan setiap minggu
b.    Ajarkan teknik – teknik modifikasi perilaku, seperti:
-    Jangan makan saat melakukan aktivitas lain seperti membaca atau menonton TV
-    Minum 240 cc air segera sebelum makan
-    Siapkan porsi kecil
-    Jangan pernah makan dari piring orang lain
-    Makan pelan-pelan dan kunyah dengan seksama
-    Makan makanan rendah kalori untuk kepuasan keb. oral seperti: wortel, seledri dan apel
-    Kurangi cairan berkalori seperti soda
c.    Tetapkan program latihan pada waktu yang teratur 3-5x seminggu dengan durasi 15-45 menit.
    Intoleransi aktifitas b/d kelemahan
Tujuan : Aktivitas yang dilakukan dpt ditoleransi setelah dilakukan tindakan kep. selama 3x24 jam.
Kriteria hasil :
a.    Faktor-faktor yang menurunkan toleransi dapat dihindari
b.    Tanda-tanda vital dalam batas normal
Intervensi Keperawatan :
a.    Observasi TTV saat istirahat dan saat aktivitas
b.    Istirahatkan klien selama 3 menit
c.    Observasi TTV kembali
d.    Hentikan aktivitas klien, bila:
-    Keluhan nyeri dada, dispnea, vertigo atau kekacauan mental
-    Frekuensi nadi menurun dan gagal meningkat
-    Tekanan darah sistolik menurun
-    Frekuensi diastolik meningkat 15 mmHg
-    Frekuensi pernapasan menurun
e.    Tingkatkan aktivitas secara bertahap sesuai toleransi tubuh
f.    Rencanakan aktivitas klien dan waktu istirahat klien 

SEJARAH KEPERAWATAN

 Oleh ; chairuddin Nursiati
SEJARAH KEPERAWATAN DI INDONESIA

Berbicara tentang sejarah keperawatan di Indonesia, maka perkembangan keperawatan di Indonesia dapat dibagi dalam tiga masa yaitu:
A.    Keperawatan di Masa Kuno
Masyarakat Indonesia di masa kuno beranggapan bahwa penyakit itu disebabkan oleh perbuatan makhluk halus yang jahat. Kepercayaan ini begitu mengakar pada masyarakat, sehingga ketika ada yang sakit maka mereka akan pergi ke dukun untuk mendapatkan pengobatan. Pengobatan yang dilakukan yaitu dengan menggunakan mantra-mantra dan bahan-bahan tertentu yang tidak terbukti khasiatnya. Dari segi keperawatan, orang yang sakit hanya dirawat oleh kaum wanita yang berlandaskan kepada naluri keibuan (mother instinc). Tidak ada catatan yang menyebutkan kaum pria ikut serta melakukan perawatan dengan alasan kaum pria tidak mempunyai kasih sayang yang cukup untuk merawat orang sakit. Pada masa kuno ini, tidak ada catatan sejarah yang menyebutkan perkembangan yang berarti dalam bidang keperawatan.

B.    Keperawatan di Masa Penjajahan
Di masa penjajahan, perkembangan keperawatan di Indonesia mengalami kemajuan. Perkembangan keperawatan banyak dipengaruhi oleh konsep-konsep keperawatan dari Negeri Belanda. Hal ini tidak terlepas dari peranan pemerintah Belanda yang mendirikan dinas kesehatan khusus tentara (saat itu disebut MGD) dan dinas kesehatan rakyat (saat itu disebut BGD). Melalui kedua dinas tersebut pemerintah Belanda merekrut perawat dari penduduk pribumi.
Perawat yang dalam bahasa Belanda disebut Velpleeger menjalankan tugasnya sebagai perawat dengan dibantu oleh penjaga orang sakit yang disebut Zieken Opposer. Para perawat dan penjaga orang sakit ini difasilitasi untuk membentuk organisasi profesi. Organisasi profesi perawat pertama dibentuk di Surabaya pada tahun 1799, organisasi tersebut bernama Perkoempoelan Zieken Velpleeger / Velpleester Boemi Poetra (disingkat PZVB Boemi Poetra). Para perawat ini bekerja di Binnen Hospital di Surabaya untuk merawat staf dan tentara Belanda.
Untuk meningkatkan kemampuan para perawat ini agar dapat memberikan pelayanan keperawatan yang profesional, maka para perawat ini melalui organisasinya diberikan semacam pendidikan dan pelatihan oleh pemerintah Belanda. Ilmu keperawatan pada masa Belanda disebut Verpleegkunde. Sejak saat itu banyak sekali istilah-istilah keperawatan Indonesia yang mengadopsi bahasa Belanda. Sampai sekarang masih sering kita dengar istilah Belanda tersebut, misalnya nierbeken (bengkok), laken (sprei), bovenlaken (kain penutup), warm-water zak (buli-buli hangat), Iiskap (buli-buli dingin), scheren (gunting/cukur), dan lain-lain.
Ketika kekuasaan beralih ke masa Pemerintahan Jepang, keperawatan Indonesia mengalami masa kegelapan. Wabah penyakit menyebar di mana-mana, jumlah orang sakit meningkat, sementara bahan-bahan yang dibutuhkan seperti balutan dan obat-obatan dalam kondisi kekurangan. Pendidikan keperawatan yang dilakukan oleh pemerintah Belanda terhenti. Banyak perawat yang berhenti bekerja sebagai perawat dikarenakan ketakutan dan kecemasan. Selanjutnya tidak ada catatan perkembangan sampai akhirnya Indonesia mendapatkan kemerdekaan.

C. Keperawatan Indonesia Setelah Kemerdekaan
Sejarah perkembangan keperawatan Indonesia setelah kemerdekaan adalah sebagai berikut:
1.    Sebelum tahun 1950 : Indonesia belum mempunyai konsep dasar tentang keperawatan. 
2.    Tahun 1950 : Indonesia mendirikan pendidikan perawat yaitu Sekolah Penata Rawat (SPR). 
3.    Tahun 1945 – 1955 : Berdirinya beberapa organisasi profesi, diantaranya yaitu Persatuan Djuru Rawat dan Bidan Indonesia (PDBI), Serikat Buruh Kesehatan, Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI), Persatuan Pegawai Dalam Kesehatan. 
4.    Tahun 1962 : Berdirinya Akademi Keperawatan (Akper) milik Depkes di Jakarta untuk menghasilkan perawat profesional pemula
5.    Tahun 1955 – 1974 : Organisasi profesi keperawatan mengalami perubahan yaitu Ikatan Perawat Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia, Ikatan Guru Perawat Indonesia, Korps Perawat Indonesia, Majelis Permusyawaratan Perawat Indonesia Sementara (MAPPIS), dan Federasi Tenaga Keperawatan. 
6.    Tahun 1974 : Rapat Kerja Nasional tentang Pendidikan Tenaga Perawat Tingkat Dasar yaitu berdirinya Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) yang mengganti Sekolah Penata Rawat (SPR). 
7.    Tahun 1974 : Berdirinya Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). 
8.    Tahun 1876 : Pendidikan Keperawatan di Indonesia yang semula menyatu dengan pelayanan di rumah sakit, telah mulai memisahkan diri (terpisah) dari rumah sakit. 
9.    Pada Januari 1983 : Dilaksanakannya Lokakarya Nasional Keperawatan I yang menghasilkan: a) Peranan Independen dan Interdependen yang lebih terintegrasi dalam pelayanan kesehatan; b) Program gelar dalam pendidikan keperawatan; c) Pengakuan terhadap keperawatan sebagai suatu profesi yang mempunyai identitas profesional berotonomi, berkeahlian, mempunyai hak untuk mengawasi praktek keperawatan dan pendidikan keperawatan. 
10.    Tahun 1985 : Berdiri Pendidikan Keperawatan Setingkat Sarjana (S1 Keperawatan) yang pertama yaitu PSIK (Program Studi Ilmu Keperawatan) FK UI yang menjadi momentum kebangkitan Profesi Keperawatan di Indonesia.  Tahun 1995 PSIK FK UI berubah status menjadi FIK UI. Kemudian muncul PSIK-PSIK baru seperti di Undip, UGM, UNHAS dll. 
11.    Tahun 1999 : Berdiri Pendidikan Keperawatan Pasca Sarjana (S2 Keperawatan). 
12.    Tahun 2000 : Keluarnya Lisensi Praktek Keperawatan berupa Peraturan Menteri Kesehatan.


SEJARAH KEPERAWATAN DI DUNIA
Sejarah keperawatan di dunia diawali pada zaman purbakala (Primitive Culture) sampai pada munculnya Florence Nightingale sebagai pelopor keperawatan yang berasal dari Inggris. Perkembangan keperawatan sangat dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan kemajuan peradaban manusia. Perkembangan keperawatan diawali pada :
A.    Zaman Purbakala (Primitive Culture)
Manusia diciptakan memiliki naluri untuk merawat diri sendiri (tercermin pada seorang ibu). Harapan pada awal perkembangan keperawatan adalah perawat harus memiliki naluri keibuan (Mother Instinc). Dari masa Mother Instic kemudian bergeser ke zaman dimana orang masih percaya pada sesuatu tentang adanya kekuatan mistic yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Kepercayaan ini dikenal dengan nama Animisme. Mereka meyakini bahwa sakitnya seseorang disebabkan karena kekuatan alam/pengaruh gaib seperti batu-batu, pohon-pohon besar dan gunung-gunung tinggi.
Kemudian dilanjutkan dengan kepercayaan pada dewa-dewa dimana pada masa itu mereka menganggap bahwa penyakit disebabkan karena kemarahan dewa, sehingga kuil-kuil didirikan sebagai tempat pemujaan dan orang yang sakit meminta kesembuhan di kuil tersebut. Setelah itu perkembangan keperawatan terus berubah dengan adanya Diakones & Philantrop, yaitu suatu kelompok wanita tua dan janda yang membantu pendeta dalam merawat orang sakit, sejak itu mulai berkembanglah ilmu keperawatan.

B.    Zaman Keagamaan
Perkembangan keperawatan mulai bergeser kearah spiritual dimana seseorang yang sakit dapat disebabkan karena adanya dosa/kutukan Tuhan. Pusat perawatan adalah tempat-tempat ibadah sehingga pada waktu itu pemimpin agama disebut sebagai tabib yang mengobati pasien. Perawat dianggap sebagai budak dan yang hanya membantu dan bekerja atas perintah pemimpin agama.

C.    Zaman Masehi
Keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani, dimana pada saat itu banyak terbentuk Diakones yaitu suatu organisasi wanita yang bertujuan untuk mengunjungi orang sakit sedangkan laki-laki diberi tugas dalam memberikan perawatan untuk mengubur bagi yang meninggal.
Pada zaman pemerintahan Lord-Constantine, ia mendirikan Xenodhoecim atau hospes yaitu tempat penampungan orang-orang sakit yang membutuhkan pertolongan. Pada zaman ini berdirilah Rumah Sakit di Roma yaitu Monastic Hospital.

D.    Pertengahan abad VI Masehi
Pada abad ini keperawatan berkembang di Asia Barat Daya yaitu Timur Tengah, seiring dengan perkembangan agama Islam. Pengaruh agama Islam terhadap perkembangan keperawatan tidak lepas dari keberhasilan Nabi Muhammad SAW menyebarkan agama Islam.
Abad VII Masehi, di Jazirah Arab berkembang pesat ilmu pengetahuan seperti Ilmu Pasti, Kimia, Hygiene dan obat-obatan. Pada masa ini mulai muncul prinsip-prinsip dasar keperawatan kesehatan seperti pentingnya kebersihan diri, kebersihan makanan dan lingkungan. Tokoh keperawatan yang terkenal dari Arab adalah Rufaidah.

E.    Permulaan abad XVI
Pada masa ini, struktur dan orientasi masyarakat berubah dari agama menjadi kekuasaan, yaitu perang, eksplorasi kekayaan dan semangat kolonial. Gereja dan tempat-tempat ibadah ditutup, padahal tempat ini digunakan oleh orde-orde agama untuk merawat orang sakit. Dengan adanya perubahan ini, sebagai dampak negatifnya bagi keperawatan adalah berkurangnya tenaga perawat. Untuk memenuhi kurangnya perawat, bekas wanita tuna susila yang sudah bertobat bekerja sebagai perawat. Dampak positif pada masa ini, dengan adanya perang salib, untuk menolong korban perang dibutuhkan banyak tenaga sukarela sebagai perawat, mereka terdiri dari orde-orde agama, wanita-wanita yang mengikuti suami berperang dan tentara (pria) yang bertugas rangkap sebagai perawat.
Pengaruh perang salib terhadap keperawatan :
1.    Mulai dikenal konsep P3K
2.    Perawat mulai dibutuhkan dalam ketentaraan sehingga timbul peluang kerja bagi perawat dibidang sosial.

Ada 3 Rumah Sakit yang berperan besar pada masa itu terhadap perkembangan keperawatan:
1.    Hotel Dieu di Lion
Awalnya pekerjaan perawat dilakukan oleh bekas WTS yang telah bertobat. Selanjutnya pekerjaan perawat digantikan oleh perawat terdidik melalui pendidikan keperawatan di RS ini.
2.    Hotel Dieu di Paris
Pekerjaan perawat dilakukan oleh orde agama. Sesudah Revolusi Perancis, orde agama dihapuskan dan pekerjaan perawat dilakukan oleh orang-orang bebas. Pelopor perawat di RS ini adalah Genevieve Bouquet.
3.    ST. Thomas Hospital (1123 M)
Pelopor perawat di RS ini adalah Florence Nightingale (1820). Pada masa ini perawat mulai dipercaya banyak orang. Pada saat perang Crimean War, Florence ditunjuk oleh negara Inggris untuk menata asuhan keperawatan di RS Militer di Turki. Hal tersebut memberi peluang bagi Florence untuk meraih prestasi dan sekaligus meningkatkan status perawat. Kemudian Florence dijuluki dengan nama “ The Lady of the Lamp”.

F.    Perkembangan keperawatan di Inggris
Florence kembali ke Inggris setelah perang Crimean. Pada tahun 1840 Inggris mengalami perubahan besar dimana sekolah-sekolah perawat mulai bermunculan dan Florence membuka sekolah perawat modern. Konsep pendidikan Florence ini mempengaruhi pendidikan keperawatan di dunia.
Kontribusi Florence bagi perkembangan keperawatan antara lain :
a.    Nutrisi merupakan bagian terpenting dari asuhan keperawatan.
b.    Okupasi dan rekreasi merupakan terapi bagi orang sakit
c.    Manajemen RS
d.    Mengembangkan pendidikan keperawatan
e.    Perawatan berdiri sendiri berbeda dengan profesi kedokteran
f.    Pendidikan berlanjut bagi perawat.

MAKALAH KEJADIAN MANUSIA

 
BAB I
PENDAHULUAN
oleh : chairuddin Nursiati
A.    Latar Belakang
Sepanjang sejarah ummat manusia, banyak pemikir yang menempuh berbagai jalan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan kemanusiaan. Dalam kajian persoalan ini, sebagian mereka menggunakan pendekatan empiris. Melalui usaha ini otomatis mereka membangun sejenis anropologi empiris, yang meliputi seluruh disiplin ilmu humaniora.
Sekelompok orang yakin bahwa menempuh tahapan tahapan irfan (perjalanan Ruhani) pada penyingkapan batin merupakan jalan terbaik untuk memahami hakikat manusi. Melalui usaha yang ditempuh jalan ini, mereka memperoleh pengetahun tentang manusia yang dapat kita sebut dengan antropologi irfan. Sekelompok lainnya dengan cara rasonal dan nalar filosofis, mencoba menyelami hkekat manusia. dan menyebut esimpulan-kesimpulannya sebagai antropologi filosofis. Kelompok terakhir dengan bersandar kepada teks-teks agama dan metodologi konseptual berusaha menyingkap hakikat manusia. melalui metode ini berarti mereka telah membangun antropologi religius.
Adapun yang menjadi acuan pembahasan makalah ini adalah teks-teks Alquran yang kemudian dikaji secara rasional dan filosofis. Dengan metode ini diharapkan sedikit banyak dapat dibangun antropologi religius filosofis.
B.    Rumusan Masalah
1.    Siapakah manusia pertama?
2.    Adakah perbedaan antara penciptaan adam dan manusia pada umumnya?



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Penciptaan Adam
Manakah yang lebih dulu hadir, telur atau ayam? Pertanyaan ini telah menjadi permasalahan sejak dahulu sampai sekarang. Tidak banyak orang yang bisa menjawab pertanyaan ini. Meskipun pertanyaan ini terjawab. Tentunya jawaban-jawaban yang muncul sangat kontroversial. Demikian juga halnya dengan pertanyaan darimanakah manusia berasal?
Berangkat dari pertanyaan di atas ada beberapa pendapat yang kemudian muncul. Puendapat yang umumnya dipercaya kebanyakan orang Indonesia adalah pendapat yang mengatakan manusia pertama adalah Adam. Meskipun tidak memiliki rujukan yang otentik namun itulah yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Tidak hanya masyarakat awam yang memiliki pandangan semacam itu. Para ulama dan mufassir juga banyak yang menafsirkan ayat ayat Alquran tentang penciptaan manusia sehingga sampai pada kesimpulan adam adalah manusia pertama.
Sebenarnya ada dua pendapat yang bertarung mengenai asal muasal manuaia. Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa manusia pertama itu ternyata bukanlah Adam. Adam adalah manusia yang dilahirkan seperti halnya manusia pada umumnya. Darwin adalah tikoh terkenal dalam pendapat ini. Manusia adalah hasil evolusi suatu mahluk bumi. Karena seleksi alamlah manusia bisa eksis sampai sekarang. Namun pendapat ini tidak perlu kita bahas secara panjang lebar karena teori ini telah gugur seiring perkembangan sains.
Dalam pembahasan ini ada pendapat yang sangat menarik untuk dikaji. Pendapat yang dimaksid adalah penafsiran Agus Mustafa mengenai ayat-ayat Alquran mengenai proses penciptaan manusia. Berbeda dengan para mufassir pada umumnya yang berpendapat bahwa manusia pertama adalah Adam. Agus Mustafa justru berpendapat Adam bukanlah manusia pertama melainkan adam adalah anak manusia seperti ita. Ternyata adam juga dilahirkan.
Pandangan Agus Mustafa mengenai asal usul manusia endingnya sama dengan teori darwin. Damanu yang membedakan adala darwin hanya membuktikan itu dengan pelacakan sejara dan kecenderungan perubahan individu secara seleksi alam. Cara Darwin terbukti lemah dengan terbantahnya teori yang dia memukakan. Sedangkan Agus Mustafa lelakukan pembuktian dengan menafsirkan ayat-ayat Alquran yang berkaitan dengan penciptan dan kejadian manusia. Tentunya dengan metode seperti ini dapat dianggap lebih kuat di kalangan orang-orang islam.
Salahsatua ayat yang dikutip Agus Mustafa dalam bukunya “Ternyata Adam dilhirkan” adalah sirah Al Maidah (5): 27 yeng terjemahannya kurang lebih sebagai berikut:
Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, mereka diterima dari salahseorang dari mereka berdua (Habila) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): “Aku pasti membu nuhmu” berkata Qhabil: “sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa”.
Ayat iani menceritakan bahwa Habila adalah peteni dan Qabil adalah peternak. Ini berkaitan dengan sejarah peradaban manusia purba dimana manusia sudah mengenal becocok tanam dan berburu. Itulah yang diajarkan Adam kepada anak-anaknya sekaligus itu pula yang membedakan generasi adam dengan generasi sebelumnya. Kalu kita klasifikasikan maka generasi adam sudah masuk pada generasi homo safoens. Sedangkan generasi sebelumnya merupakan generasi homo erektus dan homo waja kensis.
Untuk membuktikan adam bukan manusia pertama Agus Mustafa mengutip surah Al Baqarah (2): 30 sebagai berikut.

“ingatlah ketika tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “sesungguhnya aku hendak menjadikan seseorang khalifah dimuka bumi”. Mereka brkata: “ mengapa engkau hendak menjadian dibumi itu orang yang akan meembuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbi dan memuji engkau dan mensucikan engkau?” Tuhan berfirman: “sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahuai”.

Ayat diatas seringkali digunakan untuk menegaskan bahwa dam adal manusia pertama. Namun menurut pandangan Agus Mustafa ayat tersebut diatas justru menegaskan bahwa adam adalah bukan manusia pertama. Dalam kalimat tersebut digunakan kata (ja’alah) menjadikan, bukan (khalk) menciptakan. Jadi bukan menciptakan dari tidak ada menjadi ada melainkan memilih dari yang sudah ada menjadi khalifah .
Benar yang dikatak Agusa Mustafah. Kemudian ternyata masi ada analisis yang menguatkan pendapat Agus. Pada ayat di atas malaikat mengeluarkan protes terhadap keinginan Tuhan. Yang bisa kita simpulkan dari sanggahan malaikat adalah malaikat mempunyai pengetahuan tentang bagaimana manusia sebelum melakukan sanggahan. Pertanyaannya darimana malaikat itu mendapatkan pengetahuan tentang manusaia kalau belum pernah ada manusia sebelum adam?
Dilain pihak Dr. Makmur Rajib juga memiki pendapat mengenai penciptaan manusia pertma. Beliu mengatakan bahwa manusia pertama adalah Adam. Dalam menarik kesimpulan ini beliau mengacu pada surah An Nisa (4): 1

 “hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah mengembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak”.

Mahmoud Rajib berpendapat bahwa ayat ini secara tegas mengemuakan bahwa penciptaan manusia berasal dari sosok manusia pula (bukan dari kerah) . Kemudian penjelasannya dilanjutkan dengan mengutip surah As Sajadah (33): 7-8

“Dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah, kemudian dia menjadikan keturunannya dari saripati yang hina.

Dari ayat diatas Mahmoud Rajab menyimpulkan manusia pertama berasal dari tanah, sedangkan selanjutnya manusia berasal dari airmani yng hina.
Hal yang paling mendasar mengapa Agus Mustofa mengatakan adam dilahirkan adalah karena tidak ada ayat Alquran yang secara eksplisit mengatakan bahwa adam itu Tidak dilahirkan . Ditambah lagi dengan peristilahan manusia dalam Alquran yaitu basyar dan Insan. Basyar adala jenis manusia yang belum berfikir. Sedangkan insan adalah jenis manusia moderen yang berperadaban. Itu dimulai dari generasi adam sampai sekarang . Namun ketika kita memperhatikan penafsiran Mahmoud Rajabi terhadap surah An Nisa (4): 1 di atas. Maka terbukti bahwa ada ayat Alquran yang mengatakan bahwa Adam adalah manusia pertama.
Pada permasalahan ini saya lebih sepakat dengan mahmoud rajabi. Memang apa yang dikatakan Agus mustofa ada benarnya. Namun disamping itu ada beberapa kejanggalan yang menjadi pertimbangan saya untuk tidak mendaji pengikutnya. Salah satunya adalah ketika ia menafsirkan al basyar sebagai homo erektus. Pada pembahasan al basyar sebaiknya kita tangguhkan sampai pembahasan berikutnya.
Tidak hanya itu. Perbeadaan pendapat anatara Agus Mustofa dengan dr. Mahmoud Rajab juga terletak pada bahan yang digunakan dalam menciptakan manusia. Agus Mustofa mengataka bahwa asal penciptaan manusia semuanya dari tanah tanpa terkecuali. Lebih lanjut beliau mengatakan proses penciptaan manusia sangat rumit dan berliku. Dimulai dari batuan keras tanah bumi kemudian berubah menjadi tanah tembikar, tanah lempung, lumpur hitam yang berbau dan pada akhirnya menjadi tanah gembur di permukaan tanah. Proses ini berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama .
Sedangkan menurut dr. Mahmoud Rajabi penciptaan manusia itu ada dua macam. Adam tercipta dari tanah sedangkan manusia yang lain tercipta dari airmani yang hina . Beliu berdasar pada surah As Sajadah (33): 7-8 yang telah disebutkan di atas.
Pada wilayah ini saya lebih sepakat dengan Agus Mustofa. Pada dasarnya manusia memang tercipta dari tanah. Setelah melalui proses yang panjang akhirnya tanah menjadi airmani. Dalam rangka mewujudkan mahluk sempurna Tuhan melakukan penyeleksian terhadap saripati tanah yang berkualitas sebagai kandidat calon manusia.
B.    Proses Kejadian Manusian
Sebelum kita lebih jauh membahas prose kejadian manusia akan lebih baik ketika kita membahas gerak terlebih dahulu. Ini akan memudahkan kita untuk memahami proses kejadian manusia. Sebab segala sesuatu di alam semesta ini senantiasa melakukan pergerakan menuju kesempurnaan. Begitu pula manusia semenjak diciptakannya manusia senantiasa melakukan perjalanan menuju Tuhan.
Gerak adalah proses suatu benda dalam mengaktualkan potensinya. Gerak setidakanya terdiri dari tiga unsur yaitu. Titik awal merupakan kondisi suatu benda dimana masi dalam keadaan potensial, titik akhir merupakan aktualitas potensi sesuatu dan waktu yang dibutuhkan dalan proses pergerakan.
Secara garis besar gerak terbagi menjadi dua macam yaitu gerak sibstansi dan gerak aksiden. Substansi adalah unsur-unsur yang menjadi penyusun dari sesuatu. Apabila unsur itu tercabut dari sesuatu maka sesuatu tidak bisa dikatakan sebagai sesuatu. Contoh pasir dan semen adalah unsur yang membangun tembok. Gerak substansi terbaagi menjadi dua yaitu. pertama gerak menaik contohnya perubahan saripati tanah menjadi manusia kedua gerak horisontal. Perubahan kayu terbakar menjadi arang.
Aksiden adala hal-hal yang melekat pada sesuatu yang apabila hal-hal itu dicabut dari sesuatu maka tidak mempengaruhi keberadaan sesuatu. Contohnya warna pada tembik. Gerak aksiden terbagi menjadi empat yaitu. Pertama gerak kuantitas atau perubahan jumlah, kedua gerak kualitas contoh perubahan mangga yang kecut menjadi mangga yang manis, ketiga gerak posisi contoh dari duduk ke berdiri, keempat gerak spasi atau perpindahan tempat.
Segala sesuatu termasuk manusia bergerak sesuai kaidah gerak yang di sebutkan di atas. Prtanyaannya darimana titik awal pergerakan manusia? sampai dimana akhir pergerakan manusia?. Pertanyaan-pertanyaan ini dapat dijawab oleh Alquran bahkan lebih dari pertanyaan yang ita ajukan. Dalam surah Al Mu’minun (23): 12-14 Allah menjelaskan proses penciptaan manusia. Berikut terjemahnnya;
“dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah”.
“kemudian kami jadikan sripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim)”.
“Kemudian air mani itukami dijadikan sgumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tuang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia mahluk yang (berbentuka) lain. maka maha suci Allah, pencipta yang paling baik.”
“Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati.”

Awal pergerakan sebuah pohon jagung dimulai dari biji jagung. Selanjutnya mengalami perkembangan menjadi tunas, selanjutnya menjadi jagung berdaun tiga, setelah itu menjadi jagung dewasa dan akhirnya menjadi jagung yang berbuah. Sampailah jagung itu pada tujuan akhirnya yaitu menghasilkan buah.
Begitu juga yang terjadi pada manusia. awal perjalanan manusia dimulai dari pertemuan antara ovum dan sperma. Kemudian air mani itu dijadikan segumpaldarah lalu berkembang menjadi segumpal daging itu dijadikan tulang belulang dan tulang belulang itu kemidian terbungkos oleh daging kemudina dijadikan mahluk yang berbentuk lain. akhirnya manusia sampai pasa pada tujuan akhirnya . Manusia dari air mani yang bercampur dijelaskan dalam surah Al Insan (76): 2
“Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur”
Muncul beberapa pertanyaan terhadap ayat di ayat sebelumnya. Pertaman apa maksud ”kami jadiakan mahluk yang berbentuk lain?” manusia dikatakan berbentuk lain ketika telah ditiupakan roh kedalamnya. Alasanya dibanding mahluk-mahluk yang lain hanya manusialah yang memiliki roh. Muncul pertanyaan baru kapan seseorang ditiupkan roh? Menanggapi pertanyaan ini ada dua pendapat yang berkambang. Pertama ada yang berpendapat bahwa manusia dititupkan roh etika masi dalam kandungan. Kedua ada yang berpendapat bahwa manusia ditiupkan roh setelah dilahirkan.
Surah Shad (38): 72
“Maka apabila telah kusempurnakan kejadiannya dan utiupkan kepadanya roh (ciptaan-Ku); maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya”
Surah Al Hijr (15): 28-30
“ dan ingatlah ketika tuhanmu berfirman epada malaikat, sesungguhnya aku akan menciptakan seorang manusia daritanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”
“maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya roh (ciptaan-Ku) maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud”
“maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama”
Kedua ayat diatas mnjelaskan bahwa kesempurnaan manusia adalah ketika telah ditiupkan roh kepadanya. Karena kesempurnaannya malaikat bersujud kepadanya. Pertanyaanya kemudian adalah apakah malaikat sekarang sudah bersujud kepada kita? Silahkan jawab sendiri.
Pertanyaan kedua untuk surah Al Mu’minun (23): 12-14 adalah mengapa tuhan memuji dirinya diselah-selah ayat yang membahas penciptaan manusia? dikatakan dalam ayat itu sesungguhnya Tuhan pencipta paling baik. Ketika ada pencipta paling baik maka tentu ada ciptaan yang paling baik pula. Dalam ayat itu jelas bahwa manusialah yang dimaksud ciptaan yang paling baik.
Surah Al Ahzab (33): 72
“Sesungguhnya kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung; maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan menghianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia”
Amanat yang dimaksud dlama ayat ini adalah amanat kekhalifaan. Hanya manusia yang sanggup menerima amanat ini. Olehnya itu manusia dikatakan ciptaan yang paling baik.
C.    Tiga Dimensi Manusia
Ada tiga kata yang sering digunakan menyebut manusia dalam Alquran. Basyar, insan dan annas. Alquran sangat proporsional dan konsisten dalam menyebut manusia. Ketika manusia disebut dengan ucapan basyar, berarti Alquran ingin menjelaskan manusia dari sisi jazadnya. Berikut ayat yang menjelaskan manusia dari segi kebinatanyan.
Surah Al Hijr (15): 28
“ dan ingatlah ketika tuhanmu berfirman epada malaikat, sesungguhnya aku akan menciptakan seorang manusia daritanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”
Surah Maryam (19): 20
”Maryan berkata, bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pulah) seorang pezina!”
Manusia dari sisi Jazadia belum dikenai dosa dan pahala. Tidak ada bedanya antara binatang lain dengan manusia pada sisi basyar. Akal tidak termasuk dalam sisi jazadia manusia. orang-orang arab ketika mengataka “untuk apa engkau mengukuti muhammad sedangka dia itu sama dengan kita, dia juga jalan-jalan ke pasar, butuh makan dan tidur.” Orang-orang arab ini hanya melihat Muhammad Dari segi jazadnya saja. Dan betul tidak ada bedanya antara manusia lain dan Muhammad Saw dari segi jazadia.
Kadang juga Alquran menyebut manusia dengan ucapan insan. Ketika Alquran menyebutkan manusia dengan sebutan insan berarti alkuran ingin menjelaskan manusia sebagai hamba. Pada dimensi ini manusia sudah dikenai dosa dan pahala. Akal manusia sudah dilibatkan pada dimensi ini. Seperti yang tertulis dalam Surah Al Hujarat (51): 56
 “Dan aku tidak jin dan manusia kecuali untuk menyembah kepadaku”.

Selanjutnya ketika Alquran menyebut manusi dengan ucapan annas, berarti Alquran ingin menjelaskan manusia dari segi hubungan sosial. Berbicara tentang hubungan sosial maka kita berbicara tentan orang banyak yang dalam Alquran sering disebut ummat. Seperti yang tertulis dalam surah Al furkan (25): 49;
“agar kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah yang mati), dan agar kami memberi munum dengan air itu sebagian besar dari mahluk kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak”

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.    Adam adalah manusia pertama
2.    Terdapat perbedaan antara penciptaan adam dan manusia pada umumnya. Adam diciptakan tanpa dilahirkan sedangkan manusia lain diciptakan melalui kelahiran.
B.    Saran
Untu meningkatkan kemajuan ilmu pengetahun sebaikanya makalah yang telah direvisi dikumpul dan selanjutnya mendapat tempat di perpustakaan.