Cari Blog Ini

Jumat, 02 Maret 2012

MAKALAH KEJADIAN MANUSIA

 
BAB I
PENDAHULUAN
oleh : chairuddin Nursiati
A.    Latar Belakang
Sepanjang sejarah ummat manusia, banyak pemikir yang menempuh berbagai jalan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan kemanusiaan. Dalam kajian persoalan ini, sebagian mereka menggunakan pendekatan empiris. Melalui usaha ini otomatis mereka membangun sejenis anropologi empiris, yang meliputi seluruh disiplin ilmu humaniora.
Sekelompok orang yakin bahwa menempuh tahapan tahapan irfan (perjalanan Ruhani) pada penyingkapan batin merupakan jalan terbaik untuk memahami hakikat manusi. Melalui usaha yang ditempuh jalan ini, mereka memperoleh pengetahun tentang manusia yang dapat kita sebut dengan antropologi irfan. Sekelompok lainnya dengan cara rasonal dan nalar filosofis, mencoba menyelami hkekat manusia. dan menyebut esimpulan-kesimpulannya sebagai antropologi filosofis. Kelompok terakhir dengan bersandar kepada teks-teks agama dan metodologi konseptual berusaha menyingkap hakikat manusia. melalui metode ini berarti mereka telah membangun antropologi religius.
Adapun yang menjadi acuan pembahasan makalah ini adalah teks-teks Alquran yang kemudian dikaji secara rasional dan filosofis. Dengan metode ini diharapkan sedikit banyak dapat dibangun antropologi religius filosofis.
B.    Rumusan Masalah
1.    Siapakah manusia pertama?
2.    Adakah perbedaan antara penciptaan adam dan manusia pada umumnya?



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Penciptaan Adam
Manakah yang lebih dulu hadir, telur atau ayam? Pertanyaan ini telah menjadi permasalahan sejak dahulu sampai sekarang. Tidak banyak orang yang bisa menjawab pertanyaan ini. Meskipun pertanyaan ini terjawab. Tentunya jawaban-jawaban yang muncul sangat kontroversial. Demikian juga halnya dengan pertanyaan darimanakah manusia berasal?
Berangkat dari pertanyaan di atas ada beberapa pendapat yang kemudian muncul. Puendapat yang umumnya dipercaya kebanyakan orang Indonesia adalah pendapat yang mengatakan manusia pertama adalah Adam. Meskipun tidak memiliki rujukan yang otentik namun itulah yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Tidak hanya masyarakat awam yang memiliki pandangan semacam itu. Para ulama dan mufassir juga banyak yang menafsirkan ayat ayat Alquran tentang penciptaan manusia sehingga sampai pada kesimpulan adam adalah manusia pertama.
Sebenarnya ada dua pendapat yang bertarung mengenai asal muasal manuaia. Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa manusia pertama itu ternyata bukanlah Adam. Adam adalah manusia yang dilahirkan seperti halnya manusia pada umumnya. Darwin adalah tikoh terkenal dalam pendapat ini. Manusia adalah hasil evolusi suatu mahluk bumi. Karena seleksi alamlah manusia bisa eksis sampai sekarang. Namun pendapat ini tidak perlu kita bahas secara panjang lebar karena teori ini telah gugur seiring perkembangan sains.
Dalam pembahasan ini ada pendapat yang sangat menarik untuk dikaji. Pendapat yang dimaksid adalah penafsiran Agus Mustafa mengenai ayat-ayat Alquran mengenai proses penciptaan manusia. Berbeda dengan para mufassir pada umumnya yang berpendapat bahwa manusia pertama adalah Adam. Agus Mustafa justru berpendapat Adam bukanlah manusia pertama melainkan adam adalah anak manusia seperti ita. Ternyata adam juga dilahirkan.
Pandangan Agus Mustafa mengenai asal usul manusia endingnya sama dengan teori darwin. Damanu yang membedakan adala darwin hanya membuktikan itu dengan pelacakan sejara dan kecenderungan perubahan individu secara seleksi alam. Cara Darwin terbukti lemah dengan terbantahnya teori yang dia memukakan. Sedangkan Agus Mustafa lelakukan pembuktian dengan menafsirkan ayat-ayat Alquran yang berkaitan dengan penciptan dan kejadian manusia. Tentunya dengan metode seperti ini dapat dianggap lebih kuat di kalangan orang-orang islam.
Salahsatua ayat yang dikutip Agus Mustafa dalam bukunya “Ternyata Adam dilhirkan” adalah sirah Al Maidah (5): 27 yeng terjemahannya kurang lebih sebagai berikut:
Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, mereka diterima dari salahseorang dari mereka berdua (Habila) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): “Aku pasti membu nuhmu” berkata Qhabil: “sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa”.
Ayat iani menceritakan bahwa Habila adalah peteni dan Qabil adalah peternak. Ini berkaitan dengan sejarah peradaban manusia purba dimana manusia sudah mengenal becocok tanam dan berburu. Itulah yang diajarkan Adam kepada anak-anaknya sekaligus itu pula yang membedakan generasi adam dengan generasi sebelumnya. Kalu kita klasifikasikan maka generasi adam sudah masuk pada generasi homo safoens. Sedangkan generasi sebelumnya merupakan generasi homo erektus dan homo waja kensis.
Untuk membuktikan adam bukan manusia pertama Agus Mustafa mengutip surah Al Baqarah (2): 30 sebagai berikut.

“ingatlah ketika tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “sesungguhnya aku hendak menjadikan seseorang khalifah dimuka bumi”. Mereka brkata: “ mengapa engkau hendak menjadian dibumi itu orang yang akan meembuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbi dan memuji engkau dan mensucikan engkau?” Tuhan berfirman: “sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahuai”.

Ayat diatas seringkali digunakan untuk menegaskan bahwa dam adal manusia pertama. Namun menurut pandangan Agus Mustafa ayat tersebut diatas justru menegaskan bahwa adam adalah bukan manusia pertama. Dalam kalimat tersebut digunakan kata (ja’alah) menjadikan, bukan (khalk) menciptakan. Jadi bukan menciptakan dari tidak ada menjadi ada melainkan memilih dari yang sudah ada menjadi khalifah .
Benar yang dikatak Agusa Mustafah. Kemudian ternyata masi ada analisis yang menguatkan pendapat Agus. Pada ayat di atas malaikat mengeluarkan protes terhadap keinginan Tuhan. Yang bisa kita simpulkan dari sanggahan malaikat adalah malaikat mempunyai pengetahuan tentang bagaimana manusia sebelum melakukan sanggahan. Pertanyaannya darimana malaikat itu mendapatkan pengetahuan tentang manusaia kalau belum pernah ada manusia sebelum adam?
Dilain pihak Dr. Makmur Rajib juga memiki pendapat mengenai penciptaan manusia pertma. Beliu mengatakan bahwa manusia pertama adalah Adam. Dalam menarik kesimpulan ini beliau mengacu pada surah An Nisa (4): 1

 “hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah mengembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak”.

Mahmoud Rajib berpendapat bahwa ayat ini secara tegas mengemuakan bahwa penciptaan manusia berasal dari sosok manusia pula (bukan dari kerah) . Kemudian penjelasannya dilanjutkan dengan mengutip surah As Sajadah (33): 7-8

“Dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah, kemudian dia menjadikan keturunannya dari saripati yang hina.

Dari ayat diatas Mahmoud Rajab menyimpulkan manusia pertama berasal dari tanah, sedangkan selanjutnya manusia berasal dari airmani yng hina.
Hal yang paling mendasar mengapa Agus Mustofa mengatakan adam dilahirkan adalah karena tidak ada ayat Alquran yang secara eksplisit mengatakan bahwa adam itu Tidak dilahirkan . Ditambah lagi dengan peristilahan manusia dalam Alquran yaitu basyar dan Insan. Basyar adala jenis manusia yang belum berfikir. Sedangkan insan adalah jenis manusia moderen yang berperadaban. Itu dimulai dari generasi adam sampai sekarang . Namun ketika kita memperhatikan penafsiran Mahmoud Rajabi terhadap surah An Nisa (4): 1 di atas. Maka terbukti bahwa ada ayat Alquran yang mengatakan bahwa Adam adalah manusia pertama.
Pada permasalahan ini saya lebih sepakat dengan mahmoud rajabi. Memang apa yang dikatakan Agus mustofa ada benarnya. Namun disamping itu ada beberapa kejanggalan yang menjadi pertimbangan saya untuk tidak mendaji pengikutnya. Salah satunya adalah ketika ia menafsirkan al basyar sebagai homo erektus. Pada pembahasan al basyar sebaiknya kita tangguhkan sampai pembahasan berikutnya.
Tidak hanya itu. Perbeadaan pendapat anatara Agus Mustofa dengan dr. Mahmoud Rajab juga terletak pada bahan yang digunakan dalam menciptakan manusia. Agus Mustofa mengataka bahwa asal penciptaan manusia semuanya dari tanah tanpa terkecuali. Lebih lanjut beliau mengatakan proses penciptaan manusia sangat rumit dan berliku. Dimulai dari batuan keras tanah bumi kemudian berubah menjadi tanah tembikar, tanah lempung, lumpur hitam yang berbau dan pada akhirnya menjadi tanah gembur di permukaan tanah. Proses ini berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama .
Sedangkan menurut dr. Mahmoud Rajabi penciptaan manusia itu ada dua macam. Adam tercipta dari tanah sedangkan manusia yang lain tercipta dari airmani yang hina . Beliu berdasar pada surah As Sajadah (33): 7-8 yang telah disebutkan di atas.
Pada wilayah ini saya lebih sepakat dengan Agus Mustofa. Pada dasarnya manusia memang tercipta dari tanah. Setelah melalui proses yang panjang akhirnya tanah menjadi airmani. Dalam rangka mewujudkan mahluk sempurna Tuhan melakukan penyeleksian terhadap saripati tanah yang berkualitas sebagai kandidat calon manusia.
B.    Proses Kejadian Manusian
Sebelum kita lebih jauh membahas prose kejadian manusia akan lebih baik ketika kita membahas gerak terlebih dahulu. Ini akan memudahkan kita untuk memahami proses kejadian manusia. Sebab segala sesuatu di alam semesta ini senantiasa melakukan pergerakan menuju kesempurnaan. Begitu pula manusia semenjak diciptakannya manusia senantiasa melakukan perjalanan menuju Tuhan.
Gerak adalah proses suatu benda dalam mengaktualkan potensinya. Gerak setidakanya terdiri dari tiga unsur yaitu. Titik awal merupakan kondisi suatu benda dimana masi dalam keadaan potensial, titik akhir merupakan aktualitas potensi sesuatu dan waktu yang dibutuhkan dalan proses pergerakan.
Secara garis besar gerak terbagi menjadi dua macam yaitu gerak sibstansi dan gerak aksiden. Substansi adalah unsur-unsur yang menjadi penyusun dari sesuatu. Apabila unsur itu tercabut dari sesuatu maka sesuatu tidak bisa dikatakan sebagai sesuatu. Contoh pasir dan semen adalah unsur yang membangun tembok. Gerak substansi terbaagi menjadi dua yaitu. pertama gerak menaik contohnya perubahan saripati tanah menjadi manusia kedua gerak horisontal. Perubahan kayu terbakar menjadi arang.
Aksiden adala hal-hal yang melekat pada sesuatu yang apabila hal-hal itu dicabut dari sesuatu maka tidak mempengaruhi keberadaan sesuatu. Contohnya warna pada tembik. Gerak aksiden terbagi menjadi empat yaitu. Pertama gerak kuantitas atau perubahan jumlah, kedua gerak kualitas contoh perubahan mangga yang kecut menjadi mangga yang manis, ketiga gerak posisi contoh dari duduk ke berdiri, keempat gerak spasi atau perpindahan tempat.
Segala sesuatu termasuk manusia bergerak sesuai kaidah gerak yang di sebutkan di atas. Prtanyaannya darimana titik awal pergerakan manusia? sampai dimana akhir pergerakan manusia?. Pertanyaan-pertanyaan ini dapat dijawab oleh Alquran bahkan lebih dari pertanyaan yang ita ajukan. Dalam surah Al Mu’minun (23): 12-14 Allah menjelaskan proses penciptaan manusia. Berikut terjemahnnya;
“dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah”.
“kemudian kami jadikan sripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim)”.
“Kemudian air mani itukami dijadikan sgumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tuang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia mahluk yang (berbentuka) lain. maka maha suci Allah, pencipta yang paling baik.”
“Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati.”

Awal pergerakan sebuah pohon jagung dimulai dari biji jagung. Selanjutnya mengalami perkembangan menjadi tunas, selanjutnya menjadi jagung berdaun tiga, setelah itu menjadi jagung dewasa dan akhirnya menjadi jagung yang berbuah. Sampailah jagung itu pada tujuan akhirnya yaitu menghasilkan buah.
Begitu juga yang terjadi pada manusia. awal perjalanan manusia dimulai dari pertemuan antara ovum dan sperma. Kemudian air mani itu dijadikan segumpaldarah lalu berkembang menjadi segumpal daging itu dijadikan tulang belulang dan tulang belulang itu kemidian terbungkos oleh daging kemudina dijadikan mahluk yang berbentuk lain. akhirnya manusia sampai pasa pada tujuan akhirnya . Manusia dari air mani yang bercampur dijelaskan dalam surah Al Insan (76): 2
“Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur”
Muncul beberapa pertanyaan terhadap ayat di ayat sebelumnya. Pertaman apa maksud ”kami jadiakan mahluk yang berbentuk lain?” manusia dikatakan berbentuk lain ketika telah ditiupakan roh kedalamnya. Alasanya dibanding mahluk-mahluk yang lain hanya manusialah yang memiliki roh. Muncul pertanyaan baru kapan seseorang ditiupkan roh? Menanggapi pertanyaan ini ada dua pendapat yang berkambang. Pertama ada yang berpendapat bahwa manusia dititupkan roh etika masi dalam kandungan. Kedua ada yang berpendapat bahwa manusia ditiupkan roh setelah dilahirkan.
Surah Shad (38): 72
“Maka apabila telah kusempurnakan kejadiannya dan utiupkan kepadanya roh (ciptaan-Ku); maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya”
Surah Al Hijr (15): 28-30
“ dan ingatlah ketika tuhanmu berfirman epada malaikat, sesungguhnya aku akan menciptakan seorang manusia daritanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”
“maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya roh (ciptaan-Ku) maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud”
“maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama”
Kedua ayat diatas mnjelaskan bahwa kesempurnaan manusia adalah ketika telah ditiupkan roh kepadanya. Karena kesempurnaannya malaikat bersujud kepadanya. Pertanyaanya kemudian adalah apakah malaikat sekarang sudah bersujud kepada kita? Silahkan jawab sendiri.
Pertanyaan kedua untuk surah Al Mu’minun (23): 12-14 adalah mengapa tuhan memuji dirinya diselah-selah ayat yang membahas penciptaan manusia? dikatakan dalam ayat itu sesungguhnya Tuhan pencipta paling baik. Ketika ada pencipta paling baik maka tentu ada ciptaan yang paling baik pula. Dalam ayat itu jelas bahwa manusialah yang dimaksud ciptaan yang paling baik.
Surah Al Ahzab (33): 72
“Sesungguhnya kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung; maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan menghianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia”
Amanat yang dimaksud dlama ayat ini adalah amanat kekhalifaan. Hanya manusia yang sanggup menerima amanat ini. Olehnya itu manusia dikatakan ciptaan yang paling baik.
C.    Tiga Dimensi Manusia
Ada tiga kata yang sering digunakan menyebut manusia dalam Alquran. Basyar, insan dan annas. Alquran sangat proporsional dan konsisten dalam menyebut manusia. Ketika manusia disebut dengan ucapan basyar, berarti Alquran ingin menjelaskan manusia dari sisi jazadnya. Berikut ayat yang menjelaskan manusia dari segi kebinatanyan.
Surah Al Hijr (15): 28
“ dan ingatlah ketika tuhanmu berfirman epada malaikat, sesungguhnya aku akan menciptakan seorang manusia daritanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”
Surah Maryam (19): 20
”Maryan berkata, bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pulah) seorang pezina!”
Manusia dari sisi Jazadia belum dikenai dosa dan pahala. Tidak ada bedanya antara binatang lain dengan manusia pada sisi basyar. Akal tidak termasuk dalam sisi jazadia manusia. orang-orang arab ketika mengataka “untuk apa engkau mengukuti muhammad sedangka dia itu sama dengan kita, dia juga jalan-jalan ke pasar, butuh makan dan tidur.” Orang-orang arab ini hanya melihat Muhammad Dari segi jazadnya saja. Dan betul tidak ada bedanya antara manusia lain dan Muhammad Saw dari segi jazadia.
Kadang juga Alquran menyebut manusia dengan ucapan insan. Ketika Alquran menyebutkan manusia dengan sebutan insan berarti alkuran ingin menjelaskan manusia sebagai hamba. Pada dimensi ini manusia sudah dikenai dosa dan pahala. Akal manusia sudah dilibatkan pada dimensi ini. Seperti yang tertulis dalam Surah Al Hujarat (51): 56
 “Dan aku tidak jin dan manusia kecuali untuk menyembah kepadaku”.

Selanjutnya ketika Alquran menyebut manusi dengan ucapan annas, berarti Alquran ingin menjelaskan manusia dari segi hubungan sosial. Berbicara tentang hubungan sosial maka kita berbicara tentan orang banyak yang dalam Alquran sering disebut ummat. Seperti yang tertulis dalam surah Al furkan (25): 49;
“agar kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah yang mati), dan agar kami memberi munum dengan air itu sebagian besar dari mahluk kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak”

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.    Adam adalah manusia pertama
2.    Terdapat perbedaan antara penciptaan adam dan manusia pada umumnya. Adam diciptakan tanpa dilahirkan sedangkan manusia lain diciptakan melalui kelahiran.
B.    Saran
Untu meningkatkan kemajuan ilmu pengetahun sebaikanya makalah yang telah direvisi dikumpul dan selanjutnya mendapat tempat di perpustakaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar